25.12.11

Kado Yang Tak Terlihat

Waktu kecil kita merindukan Natal. Dimana kita menanti seorang Santa Klaus datang menaruh kado dibawah pohon natal, bukan di kaos kaki, karena di rumah gue kaos kaki itu untuk dipake, bukan digantung. Dan sampai seiring bertumbuh dewasa, gue masih belum bisa mengkhayati apa arti Natal yang sesungguhnya, begitu juga beberapa teman-teman gue.

Kalo dari pribadi gue sendiri, gue enggak mengerti apa makna dari Natal karena gue bukan dilahirkan dari keluarga yang merayakan Natal. Dan baru 1 tahun kemarin gue resmi menjadi Katolik dan mencoba untuk mengerti arti Natal, itupun masih belum begitu ngerti walau Pasturnya udah ngulang-ngulang ngomong Yesus itu lahir. Dalam konteks selain agama, Natal juga merupakan suatu saat dimana kita berkumpul sekeluarga dan merasakan hangatnya kebersamaan. Sekali lagi, keluarga gue bukan sebuah keluarga yang merayakan adanya kebersamaan tersebut, ditambah gue tidak mempunyai latar belakang pengertian apa itu sebuah keluarga. Ditambah satu saudara yang ngeselin, lengkaplah penderitaan gue.

Sampai tanggal 24 pagi tadi, gue masih belum merasakan "Spirit of Christmas" yang disebut-sebut di status FB sampai BBM. Dengan muka suntuk, gue bersiap-siap buat nemenin temen gue ke Pasar Baru. Walau disana gue cuma nemenin dia nyari barang keperluan dia, entah kenapa gue ngerasa bahagia aja. Secara gak sadar, otak gue langsung melakukan flashback kayak di sinetron atau komik-komik Jepang. Dia yang merupakan sosok yang lebih tua, tapi bisa diajak gaul, tuker pikiran, curhat-curhatan dan sebagainya. Orang ini memang merupakan figur seorang saudara yang gue idam-idamkan, bukan saudara yang otoriter dan blo'on. Gue akhirnya dikasih kesempatan untuk merasakan seperti apa punya saudara yang bener-bener ngedukung gue.

Malamnya, salah satu temen SMA gue ngajak kumpul bareng untuk mengadakan sebuah tradisi yang dinamakan Tutup Buku (baru dinamain tadi lho). Dimana kita ngumpul bareng sambil ngerekap apa yang udah terjadi satu tahun belakangan karena keterbatasan waktu kita untuk bertemu. Semuanya direkap dalam pertemuan singkat yang gak lebih dari 2 jam. Dari siapa demen siapa sampai ada apa dan kenapa. Gue pun akhirnya melanjutkan dengan Misa Malam Natal sendirian. Siapa yang nyangka, akhirnya gue terdampar di gereja enggak sendirian, tapi sekomplotan temen-temen gue untuk merayakan Misa Malam Natal bareng. Disini gue menyadari konteks sebuah kehangatan dan kebersamaan keluarga dalam Natal. Mereka enggak harus blood related, enggak harus merit sama saudara elu dan elu harus manggil dia ipar. Cukup berkumpul bersama, dan ketika kita mau buka hati kita dan ngerangkul satu sama lain, maka suasana Natal akan hadir disana.

Santa Klaus mungkin memang enggak eksis di dunia ini dan cuma merupakan gimmick marketing. Tapi satu yang bisa gue maknai dari Natal, kado pada hari Natal itu memang ada. Kado tersebut bukan barang mahal yang kita nantikan. Kado tersebut merupakan sebuah kado yang tak terlihat, yang telah diberi tanpa kita sadari. Kado yang terbaik, yang tak akan pernah hilang sampai kapanpun juga.

Dan kamu adalah kado terbaik yang pernah hadir.






Thank you, Lord. 
This is the first Christmas that I've ever felt :')


21.12.11

Gak. Gak bisa. Gue gak bisa. Gue gak bisa (fill in the blank).

Retoris

Siapa aku?
Siapa kamu?
Untuk apa aku hidup?
Untuk apa aku ada?
Untuk apa aku selalu bertanya?




Sebuah pertanyaan retoris 
yang tidak pernah kita sadari jawabannya
jika kita tidak pernah mencari
dan terus bertanya...

2.12.11

As Time Goes By

Sebelumnya saya mau minta maaf sebesar-besarnya untuk para fans saya yang udah lama nunggu-nunggu postingan saya yang lain. Disamping saya lagi sibuk, saya juga mengalokasikan waktu luang saya untuk guling-guling di ranjang mengisi energi. Ini gak penting sih, tapi seenggaknya kalian tahu alasan saya kenapa gak sempet nongol di blog lagi.

Well, semua hidup manusia siapa yang tahu. Mau direncanain semateng-matengnya Mangga Gedong pun, kalau tadinya kita merencanakan mangga itu dijadikan asinan tetapi malah dimakan sama tante lu, akan beda toh ceritanya? 

Sama dengan kehidupan gue. Seiring dengan berjalannya waktu, gue udah mempersiapkan "Mangga Gedong" alias bekal gue kedepan dalam pekerjaan yang gue impi-impikan, yaitu menjadi seorang copywriter di sebuah agensi periklanan. Gue belajar menulis, meniti kata per kata, tara cara tulisan, dan sebagainya sampe gue gak bisa sebutin satu per satu karena gue lupa. Pada akhirnya gue gak mungkin menulis tanpa gue mempelajari sebuah riset. And so, I did it.

Seorang aktor lama (gak lama-lama amat sih, kira-kira umurnya setara sama Cinta  Fitri 4 season lah) kembali muncul dalam kehidupan gue dan mengarahkan gue untuk tidak menjadi seorang copywriter. He did this unintentionally. Karena dia mempunyai ketertarikan dalam bidang strategi, secara gak langsung gue ketepak untuk mempelajari hal tersebut dari dia. Gue pun tertarik untuk jatuh dalam bidang tersebut, dan mempunyai target kedepannya menjadi seorang brand manager, atau jabatan-jabatan yang be-ti (beda tipis). Walaupun pada kenyataannya gue masih mempelajari hal-hal lain seputar periklanan dan sanak saudara kandung maupun tirinya.

Kita boleh berencana kedepan mau jadi apa. Mau jadi bos, direktur, agen asuransi, fotografer atau yang difoto, jadi penulis blog kayak gu-weh, apapun boleh deh. Untuk semua ilmu yang udah kita pelajari capek-capek, walaupun kedepannya kita gak terjun ke dunia yang kita pelajari dahulunya kita harus percaya bahwa itu semua untuk kebaikan kita. Ilmu tersebut gak bakal sia-sia kok!

Thanks to you, I'm happy with my condition right now :) 


4.11.11

Ayu Ting Ting

Seuntai kalimat di BBM dari teman kantor pada pagi hari


"Woi Ming, Ayu siapa?"
"Ayu Ting Ting!"
"Hah? Ayu Ting Ting? Seriusan lu itu namanya?"
"Iya seriusan, Ayu Ting Ting penyanyi dangdut."
"Maksud gue Ayu klien kita guoblokkkkkkkk."

27.10.11

Broadcast Message

Untuk para pengguna BB, BM tentu menjadi makanan sehari-hari yang kita dapat. Kalau versi makanan, diibaratkan lemak jenuh yang pengen kita buang jauh-jauh. Kalau versi horror, kayak Jailangkung yang datang tak dijemput, pulang tak diantar.

Broadcast message sendiri banyak jenisnya. Mari kita jabarkan satu per satu.

1. Pesan penting (biasanya dari bos kepada bawahan)
BM yang penting dan gak boleh dihiraukan, biasanya berisi pesan penting dari bos tentang pekerjaan mendesak, ataupun libur mendadak yang kita tahu itu hampir gak mungkin. Pesan ini setara dengan pesan dari ketua kelas kepada temen sekelasnya, yang bisa berisi ulangan mendadak, bocoran soal, maupun gosip-gosip kontroversial seputar sekolah.

2. Jualan
BM yang antara penting dan gak penting masih kurang jelas kepastiannya. Penting jika barang yang dijual itu sesuai kebutuhan, gak penting kalo salah sasaran. Yang lagi ngetren belakangan ini adalah obat diet. Ya literally mereka gak akan menyebut itu obat, melainkan suplemen. Paling banter kalo gak acai berry ya CMP. Yang konon kalo diminum doang bisa turun 10 kg dalam 2 bulan. Percaya ga? Saya percaya. Percaya ada apa-apanya.

3. Pesan berantai
BM yang super gak penting, tapi dibutuh keahlian melek media tingkat rendah sampai menengah untuk melihatnya. Banyak orang yang suka asal BM, tapi pesannya gak pernah di filter. Entah itu ada teroris ngebom dufan lah, ngebom Sudirman Park lah (amit-amit, gue ngampus disitu), yang kalau gak di BM lagi kena kutuh lah. Yang pasti semua itu HOAX! Biasanya sang pengirim awalnya akan menggunakan isu-isu hangat yang membuat pesan terlihat riil.

Contohnya yang baru-baru ini adalah kerusuhan di hari Sumpah Pemuda. Isi pesannya kurang lebih akan ada kejahatan bersifat rasis, terus dikaitkan dengan peristiwa masa lalu (Mei 1998), link berita koran online yang dibuka aja kagak, dan isinya itu sama sekali gak mendukung statement. Cuma judulnya aja yang nyerempet. Teman saya baru saja mengirimkan pesan tersebut, dan saya bilang itu HOAX, dan dia bilang cuma bantu nyebarin. Pesan ini dapat membuat efek banyak orang parno. Saya nasehatin, dia malah cuekkin dan akhirnya ngehapus kontak saya. Bagus lah, BB saya bisa sedikit lebih ringan. #curcol

Well, kita gak bisa menghindari BM-BM dari kontak kita. Tapi tentunya dengan kemelekkan yang tinggi terhadap pesan yang disampaikan, kita bisa tahu mana yang harus kita serap dan mana yang harus kita buang jauh-jauh.

26.10.11

A Letter of Friendship

Dear you,

I just want to tell you that you are one of the best that I eve had and irreplaceable. Not only you, I have many spectacular friends in my life. That means you are my spectacular friend too.

You said you like to have a friend, but you used to live alone and you grant everything by yourself because there is no one there to help you.

You said you like to have a friend, buy friends in the world you used to live are nothing more than a bullshit.

Dear you, as you can see, you start a new life 2 years ago, and we met 1 year ago. I am here not only as your pupil, but also as your friend. Remember the 13th October 2011? We shook our hand and introduced our name.

I think I am not the only friends that you have. There are so many wonderful students who love you. Even though there are bitches too. And they are the best thing you ever had and irreplaceable.

Do not carry your burden alone again. Look at your back, we ready to carry it along together! And God is also there to help you.

Is not life is wonderful as it is? You are my teacher, my brother, and also my FRIEND :) I am proud of you.




Your student and your friend,



Darwin B.S.

10.10.11

Sahabat sepihak

20 tahun perbedaan kita. Wajah tua tanda ia telah hidup. Hidup melewati neraka, menanjaki surga, dan jatuh ke bumi. Wajahnya sudah mulai agak keriput, tapi ia tidak pernah termakan zaman.

Satu tahun kita mengenal. Emosinya sudah menjadi emosiku, walau emosiku bukan emosinya. Bahagianya sudah menjadi bahagiaku, walau bahagiaku bukan bahagianya. Lukanya sudah menjadi lukaku, walau lukaku bukan lukanya.

Mungkin itulah yang dinamakan prinsip sahabat sepihak, kau rela melakukan apa saja. Kau rela menjadi apa saja. Dan kau rela merasakan apa saja. Tanpa berharap pernah diingat sedetikpun.







Selamat ulang tahun, sahabat sepihak. 
Salam dari temanmu yang kurang ajar ;))

9.10.11

Sahabat sepihak

20 tahun perbedaan kita. Wajah tua tanda ia telah hidup. Hidup melewati neraka, menanjaki surga, dan jatuh ke bumi. Wajahnya sudah mulai agak keriput, tapi ia tidak pernah termakan zaman.

Satu tahun kita mengenal. Emosinya sudah menjadi emosiku, walau emosiku bukan emosinya. Bahagianya sudah menjadi bahagiaku, walau bahagiaku bukan bahagianya. Lukanya sudah menjadi lukaku, walau lukaku bukan lukanya.

Mungkin itulah yang dinamakan prinsip sahabat sepihak, kau rela melakukan apa saja. Kau rela menjadi apa saja. Dan kau rela merasakan apa saja. Tanpa berharap pernah diingat sedetikpun.







Selamat ulang tahun, sahabat sepihak. 
Salam dari temanmu yang kurang ajar ;))

2.10.11

Terulang

Di Goa Maria, aku berdoa dan berharap akan kedatangannya pada awal Oktober.
Dan sesosok orang yang mirip dia datang.
Hanya mirip, dan ia berlutut di depan patung Maria.
Ia berdoa.
Telepon selularnya pun berbunyi, ia angkat, ia melangkah pergi.
Dan tak kembali.

Di gedung tempat kita menonton konser, aku menunggu.
Dan dia datang.
Memang dia, dan kita duduk bersebelahan.
Ia memperhatikan konser dengan seksama.

Telepon selularnya pun berbunyi, ia angkat, ia melangkah pergi.
Dan ia tak pernah kembali.

30.9.11

Diary of Cactus

Setelah sekian lama saya beli bibit kaktus, akhirnya baru kesampean juga buat nanemnya. Gak tahu jenis apa, karena beli sepaket yang bibitnya campur aduk. Belinya di Pong's Corner. Postingan ini bakal terus saya update untuk terus mengikuti perkembangan si kecil ini. Cepat besar ya :)


 Sabtu, 23 September 2011. Bibit baru saja ditanam

Jumat, 30 September 2011. Umur kaktus baru 5 hari. 
Gak sabar lihat kalian tumbuh besar :)

29.9.11

Teresa Teng

Gue yakin 100% gue adalah anak-anak paling spesial dibandingkan yang lainnya. Ketika mereka semua diberi minum susu coklat, gue diberi susu putih aka vanilla.

Ketika mereka dibesarkan dengan ikan dan daging, gue dibesarkan dengan telur doang. Gara-gara gue gak bisa makan daging. Otak cuma isi protein sama bisul.

Ketika mereka diperkenalkan dengan si penyanyi cilik Tasya, Sherina, gue diperkenalkan dengan sosok wanita dewasa bernama Teresa Teng. Otomatis lagu yang gue tahu itu bukan "Andai Aku Telah Dewasa" atau lagu-lagu anak beken lainnya, melainkan "Tian Mi Mi" atau "Ye Lai Xiang". Gak lupa "Shi Feng Zhen De Ai Wo" yang gue lupa nama penyanyinya. Gue berada di dunia yang 180 derajat berbeda dari anak normal pada umumnya.

Seiring dengan perkembangan umur, dampak kurikulum "Teresa Teng" masih berjalan terus. Semua anak tumbuh dengan menonton serial-serial eksis macam AADC atau seri film Friends, gue tumbuh diantara cinta Dao Ming Shi dan San Chai yang berbeda kasta. Dari mereka saling benci sampai Hua Ce Lei ikutan naksir, terus San Chai pun memilih Dao Ming Shi. Akhirnya mereka jadian dan terbang ke Spanyol, tak disangka Dao Ming Shi tabrakkan dan ditolong Ye Sa. Intinya mereka A Se dan San Chai tetep happy ending dueh!

Duh gue ampe afal gini ya... Hidup di lingkungan mandarin itu memang ekstrim. Semua karena Teresa Teng!

22.9.11

Gantung

gantunggan.tung
[v] sangkut; kait


Definisi kata gantung di atas merupakan definisi gantung dari KBBI. Dan ya, saya sedang berada pada posisi tersebut.

Gantung adalah posisi dimana anda dimasukkan ke dalam suatu ketidakpastian akan sebuah kondisi. Seperti ketika anda mengajak teman anda pergi, tetapi dia malah berkata "lihat dulu ya" atau "will let you know". Tetapi ketika ditanya lagi, BBM sengaja gak di read, di hubungi gak bales, seribu satu cara mereka lakukan untuk mengelak. Pacaran tapi putus gak mau, dilanjutin juga gak jelas kemana.

Gimana sih rasanya kalau kepastian anda digantung di bawah langit dan di atas bumi tanpa tahu harus berjalan kemana? Well, saya rasa semua orang gak suka berada di posisi ini. Mau ya mau, enggak ya bilang enggak. Kata alm. Gusdur, gitu aja kok repot.

Merangkap Pembantu

Salah satu teman kampus saya, Yuyu, semalem tiba-tiba ngetweet minta dikepangin. Akhirnya saya tanggepin aja saya bisa ngepang. Dan tiba-tiba saya berasa dejavu. Dulu saya belajar ngepangin siapa ya sampe bisa ngepangin orang?

Ternyata setelah beberapa lama loading di tempat, saya dulu ngepangin embak aka pembantu saya. Saya jadi bingung, sebenernya siapa yang pembantu sih?

18.9.11

Satu, Dua, dan Tiga

Satu itu menggenapi, dua itu membunuh. - Filosofi Kopi, Mencari Herman

Buat yang pernah baca buku FilKop pasti pernah quote ini tidak terlihat asing lagi di mata kalian. Somehow, I feel it is right. You couldn't have two same things on a different person. Which is love. Satu cinta akan menggenapi hidupmu, sedangkan dua akan membunuh. Tetapi tiga akan membuat diri lu sendiri bertanya: Sebenernya apa sih prioritas hidup gue?

Well, tulisan ini mungkin akan menjadi lebih panjang dari sebelumnya, dan tidak serapih tata tulisan gue yang kemaren dikarenakan satu penyakit hati: galau. Trust me, this is one of the worst condition in my life.

Orang pertama yang gue cintai itu selalu hadir kemanapun gue berada. Dia adalah diri gue sendiri. I can't stop to love myself. sitting alone in the corner of the room, or having my imagination gone wild as I want. Hey, I love myself being alone. Dapat dibilang ini adalah salah satu puncak hidup gue, dimana gue hidup sendiri dan hanya segelintir orang yang tahu keadaan gue yang sebenarnya. Pertemuan dengan mereka pun dapat dihitung dengan jari dalam 1 tahun.  Gue bebas ngapain aja, mencari tahu banyak hal, atau hanya mojok di pojok ruangan sambil nulis blog yang kayak gue lakukan sekarang. 

Tapi sampai kapan?

Gue terkadang merindukan masa dimana ketika gue bangun tidur, gue bisa melihat ada seseorang di samping gue yang masih tertidur pulas, dan dia tahu who I really am. And yeah, she's one of my best friends. She is the second person that I love.

Banyak orang yang bilang jatoh cintrong sama sahabat itu enak, tapi enggak bagi gue. Kita, yang ibaratnya udah pernah ngeliat satu sama lain bugil, dalam arti lain udah gak lagi yang namanya rahasia-rahasiaan, tiba-tiba statusnya berubah dari sahabat jadi pacaran. Tiba-tiba berada dalam posisi yang udah tahu satu sama lain, dan harus bertindak layaknya orang pacaran. Yang dulu rangkul-rangkulan sambil ketawa-ketiwi jadi sambil mesra-mesraan.Yang dulu kalo makan saling rebutan akan menjadi saling berbagi.

Di satu sisi, semua terlihat begitu indah. Tetapi di satu sisi, gue gak ada bedanya sama gambler kalo gue memindahkan tempat dia di hati gue.

Dimana gue mempertaruhkan seorang sahabat untuk seorang pacar. 
Dimana gue memperaruhkan seorang sahabat yang gak akan pernah kembali, walau dia tetap ada.
Dimana gue mempertaruhkan kebersamaan kita selama 7 tahun untuk sebuah masa depan, atau sebuah kesia-siaan.

Akhirnya gue gak bisa lanjut dari hal itu. Gue gak rela mempertaruhkan persahabatan demi keinginan gue semata. Gue pun dulu pernah menyatakan cinta ke dia, tanpa menembak dia. Dan gue rasa itulah keputusan terbaik yang bisa gue lakukan, dan gue gak akan pernyah menyesal. Biar ombak Kuta saja yang menjadi saksi (cieee).

Orang yang ketiga  adalah erm... Gue gak bisa ngomong disini, karena sekarang bukan waktunya yang tepat dan dapat mempertaruhkan masa depan gue. So, just wait a little more. Okay? Maybe about 1 or 2 years later, when I turn into a better person, I'll write about her in my blog.







Hati tidak pernah memilih. 
Hati dipilih.
Jadi kalau kamu telah bilang memilih saya,
maka selamanya kamu tidak akan pernah tulus mencintai saya.
Karena hati tidak pernah memilih,
ia tahu kemana harus berlabuh. - Dewi Lestari, Perahu Kertas

15.9.11

Dan Aku Masih

Kau menghancurkan cintaku padamu berkeping-keping.
Dan aku masih mencintaimu dengan setiap keping yang ada.

Ma'am Rini, jleb-jleb-jleb abis quotenya!

14.9.11

First Day in Semester 3

Hari pertama di perkuliahan saya setelah 2 bulan terakhir cukup absurd. Absurd bukan karena teman-teman sekelasnya. Tetapi karena dosennya ajaib nazubilah. Dimulai dari pelajaran pertama pada jam setengah 9 pagi, Mr. Mark Giles. Sebelum masuk, saya biasa pelesetin nama dia jadi Mark Giling.

Cara ngajarnya sih enak, cuma salam pertama dan say goodbye-nya gak enak banget. Gak ada angin gak ada ujan, tiba-tiba udah ngomong hi class, how are you today? Do you know Pocong? Bah ini dosen obsesi banget sama yang namanya pocong. Saya tahu Sir, kalau kebudayaan Indonesia itu memang bikin bule kleper-kleper, tapi dia malah terobsesi sama bungkus permen yang lompat-lompat. Gak sampai disitu aja, di penghujung jam pelajaran, dia masih lagi bahas pocong. Kalimat terakhirnya: enjoy your weekend (which is yang masih 2 hari lagi), and be careful with Pocong.


Dosen yang kedua masih gak kalah saktinya. Kali ini yang sakti dari dia adalah penampilannya. Anak-anak biasanya manggil dia Ma'a m Yvonne. Semua yang dipakai bener-bener matching. Dari baju ungu dengan emblem di tengahnya, anting mutiara ungu, tas ungu, dan bangle yang Ma'am pakai ini makin membuat dia lebih mirip peramal tarot yang nongol di TV ketimbang seorang dosen. Ditambah gerak-geriknya pas ngajar.

Dosen kampus saya memang semuanya ajaib.

13.9.11

Sekaleng Kopi Biru

13 September 2010. Bulan menjadi satu-satunya ornamen yang tertempel di langit ketika malam telah tiba. Tanpa bintang, hanya suara kendaraan yang hilir mudik. Aku melangkah ke sebuah mini market kecil, mengambil sekaleng kenangan yang telah dingin. Sekaleng kopi rasa Moccacino ukuran 200ml berwarna biru, yang aku sendiri tak tahu telah berapa lama tak disentuh.

Kakiku terhenti di depan kasir, sambil merogoh dompet di kantong untuk membayar sekaleng kopi tadi. Dan aku pun melihat sekotak Marlboro hijau tersusun rapih di belakang meja kasir. Hai kamu yang disana, apakah rokok yang kamu biasa hisap masih rokok yang sama atau sudah berubah? Atau mungkin kamu sudah tidak merokok lagi? Nyaris 2 bulan kita tidak bertemu, aku tak tahu bagaimana kabarmu. Ponsel hanya digunakan untuk kabar bohong belaka, aku tahu itu.

Seteguk sudah kopi itu kuminum. Pahit kopi dan rasa cokelat terasa di pangkal lidah. Rasa itu masih sama, hanya saja kali ini kuganti dengan cokelat, bukan susu seperti yang waktu itu kau traktir. Sambil berjalan  kuteguk lagi kopi tersebut. Nyaris 3 bulan dari waktu kita minum kopi bersama. Kopi yang biasa kau minum untuk tetap terbangun. Kopi yang biasa kau minum untuk tetap melihat masa depan. Dan sekarang giliran aku yang meminum kopi tersebut.

Hai kamu yang biasa mengajariku cara untuk hidup, kamu tak perlu repot-repot lagi datang dengan wujud seorang guru. Untuk sekarang, esok, dan seterusnya. Kamu tak perlu khawatir, sekaleng kopi cukup untuk menemaniku pada malam ini. Untuk esok, dan juga seterusnya.

1.9.11

Jonggol itu KERAS!


Maaf fans-fans tercintaku setanah air yang telah menunggu lama akan postingan selanjutnya (cie ileh), karena kesibukan saya akan banyak hal pas liburan. Saya cuma bisa bawa oleh-oleh sedikit dari Jonggol, yaitu cerita dan biji pinus.


Yaa fotonya aja ya... Saya cuma bawain sama mereka yang mesen doang. Kemping selama 4 hari 3 malam di Jonggol itu KERAS, man! Mereka diharuskan untuk memenangkan games dari para panitia untuk mendapatkan Bosconian Dollar yang digunakan untuk membeli makanan. Bahkan di hari pertama ada yang beli nasi pake tempe doang karena takut besok duitnya gak cukup! Na'as bener (padahal saya panitia loh). Banyak perubahan yang kami alami sendiri setelah kemping ini berlalu. Dari perubahan fisik yaitu makin gembur dan makin kurus, makin banyak teman, dan tentunya makin hitam. Kerennya, makin tan.

Disini tempatnya cukup bagus, banyak pohon pinus dan kalau udah gelap suara jangkringnya enak didenger. Dan ada bebek-bebekkan juga yang akhirnya memicu panitia untuk berlomba di oratori baru, yaitu 'Mancing Bebek'. 





Dari acaranya sendiri, yang paling berkesan sama saya itu misa di atas gunung, duduknya dibawah pohon. Berasa gimanaaa gituu. Ada angin semriwing lewat di kepala, sembari diselimuti bayangan daun-daun pohon.


Dan satu lagi, ketika hujan badai pas hari ketiga, saya kencing di botol... Untuk pertama kalinya saya kencing di botol, dan rasanya enak banget kencingnya anget-anget kuku di botol. Coba deh bayangin, pas lagi badai hujan, di dalem tenda, sambil mengangin benda anget yang keluar dari tubuh kita sendiri. Wiii rasanya susah dideskripsikan nyahahaha. Masih banyak cerita yang mau saya share, tapi kayaknya gak mungkin semua :) Kita lanjutkan nanti saja ya!

8.8.11

Ckckck

Entah kenapa ketika gue melihat orang mengetik "ckckck", gue merasa kesel sendiri. Seakan meremehkan dan menganggap dia yang paling benar.

4.8.11

Kening


Setelah sempat ngiler melihat review Kening di tumblr dia, saya jadi tertarik buat baca buku ini. Buku seharga Rp 39.000,- ini (kalau di online lebih murah) bercerita tentang masa-masa muda Rakhmawati Fitri atau yang akrab dipanggil Fitrop. Loh, sekarang juga masih muda sih, maksud saya ketika dia masih mudaan dikit. Dari masa percintaan, masa kelam, sampai ia akhirnya menjadi FiTrop yang kita kenal karena kelebaiannya.

Chapter paling favorit saya adalah "Love Letter Untukmu, dan Kamu". Tadinya saya pikir chapter tersebut bercerita tentang love letter yang biasa, alias buat pacar. Tetapi ternyata ada love letter yang lebih menyentuh ketimbang dikasih ke pacar, yaitu love letter untuk papa dan mama di rumah. Kalimat yang selalu terngiang-ngiang di pikiran saya adalah ketika FiTrop mendeskripsikan rindu dengan sebuah kalimat yang sangat sederhana.

"Caramu memahami setiap kali kubilang mie instan buatanmu paling enak sedunia, means aku rindu mie instan buatanmu."

It's a very simple phrase, filled with emotion. Sama halnya ketika saya berpikir "tanganmu adalah tangan terbesar dan terkasar di dunia, pelukanmu adalah pelukan terhangat yang pernah saya rasakan, dan diri lo adalah cewek tertomboy di muka bumi", somehow I miss these 3 people.

Kalau di chapter pertama? Hmm... Bagus tapi juga miris, saya turut berduka juga buat FiTrop yang telah menjadi korban kekerasan media, terutama acara infotainment dan para ibu-ibu bergosip. Tapi dari sini juga saya belajar untuk passing through my own story, something that we must sacrifice for our own goods.

Yang saya sayangin dari buku ini sih kurang memperhatikan tanda baca, kalimat yang terlalu panjanggakpaketitikkomadankelupaanspasi membuat beberapa kalimat harus dibaca ulang. Saya gak mau nulis banyak buat review  kali ini, biar kalian beli ini buku! Kalo gak punya duit ya... bisa minjem kok. Banyak jalan menuju Roma, asal jangan beli yang bajakkan ya.

Rate: 3.8/5

Kening: Love Letter Untukmu, dan Kamu

 Caramu memahami setiap kali kubilang mie instan buatanmu paling enak sedunia, means aku rindu mie instan buatanmu. - Rakhmawati Fitri

2.8.11

Alternatif Lain

Sebuah perjalanan macet, percakapan antara saya dengan bos di dalam mobil Avanza.

"Ming, tau gak jalan ke Canisius?"
"Wah gak wahu, Bre. Tahunya jalan ke SanUr (Santa Ursula)."

Diam sejenak.

"Lu gak memecahkan masalah, Ming."

24.7.11

Ebony Scrooge


Ebony Scrooge adalah cerita tentang seorang wanita yang kikir, jahat, dan egois yang tidak pernah percaya kepada hari Natal dikarenakan kesialan yang selalu ia dapat ketika hari Natal. Sepeser uang atau setitik belas kasihan pun tak pernah ia beri kepada orang lain. Hingga pada suatu malam Natal, teman lamanya yang telah meninggal, Marla, datang kepada Ebony untuk memperingatkan hukuman yang lebih berat jika ia tidak mau merubah sikapnya. Cerita ini adalah adaptasi dari novella Christmas Carol oleh Charles Dickens.

Itulah teater yang dimainkan oleh kelas saya untuk final project Introduction to Performing Arts Communication. Latihannya? Pake keringet en darah. Pake duit en hati. Pokoknya semua dikerahkan untuk mata kuliah yang satu ini. Puji Tuhan, berakhir dengan sukses walaupun ada kesalahan kecil!

Berikut sedikit foto yang diambil oleh Angel.

Roberta Cratchet and Ebony Scrooge

Marla

The Cratchet Family, Ghost of Christmas Present and Ebony

The Cratchet Family

After seeing the future


A Thank-You Dance


and photos from Lesilolo


Ebony's Mother, Young Ebony, Ghost of Christmas Past and Ebony Scrooge


Ebony's Aunt and Teen Ebony


The Accident







Semoga penampilan 14-8A berbuah hasil yang baik ;) Thanks udah menjadi bagian dari 2 semester pertama saya. Buat yang udah dateng latihan, ngasih kripik pedas Mrs. Popon sama keritik pedasnya juga, sama yang yang udah jadi es batu buat kepala dan hati. Juga gak lupa berterima kasih sama Tuhan yang udah ngasih kita kekuatan buat tampil, dan Sir Raffy juga asdosnya, Miss Vicky yang udah bentak-bentak dan ngasih masukkan.Tengss berat pokoke!

23.7.11

Tiga Agama

Pernah baca postingan saya yang tentang agama? Kalau belum baca dulu di sini.

Hari terakhir saya masuk kampus ditutup dengan ujian Introduction to Mass Communication, yang tadinya satu hari sama Introduction to Performing Arts yang *untungnya* berakhir dengan sukses. Padahal saya udah deg-degan setengah mati pas manggung. Kalau hari terakhir teman saya pulang seusai ujian, saya malah terpuruk di kampus B untuk bantu ngurus teater kelas tetangga.

Mumpung berada di kampus B, saya sekalian aja mau benerin status agama yang saya isi waktu itu. Karena di semester 3 nanti saya bakalan dapet mata pelajaran agama, ya sesuai agama yang saya isi. Lalu setelah 5 menit nunggu, saya minta tolong sama orang akademik untuk ubah agama saya.

"Pak, permisi mau tanya. Kan semester 3 nanti saya dapat pelajaran agama. Itu pilih sendiri atau sesuai data/KTP yang saya kasih ya, Pak?"
"Oh itu sesuai data yang diisi dek. Emangnya kenapa?"
"Saya mau ganti data agamanya Pak, soalnya berubah. Terus yang di KTP juga salah, Pak"
"Ohhh emang agamanya sekarang apa?"
"Katholik."
"Dulu?"
"Buddha."
"Di KTP?"
"Islam."

Alhasil saya diketawain abis-abisan sama orang akademik kampus B. Penutupan semester yang SANGAT BERKESAN.

14.7.11

Keajaiban Kampus - Gak Kuat

Yang namanya institusi pendidikan itu pasti menyimpan sejuta keajaiban. Dari keajaiban yang patut ditinggikan, seperti dosen dengan ilmu yang melebihi kapasitas dari biasanya sampai murid yang ber IP 4. Tapi banyak juga keajaiban yang benar-benar "ajaib". Dari dosen yang tampangnya 30 tahun tapi KTPnya 38 tahun, dosen yang sudah berumur dengan baju motif macan totol sampai yang celananya ketat dan burungnya nyaris terbang. Yaah walau muridnya juga banyak yang "ajaib" sih, kayak saya ini. *malu-malu kucing*

Tapi yang kali ini bikin saya ngakak guling-guling cuma satu... Ada yang mirip personil 7 Icon.


Saya tahu 7 Icon udah nongol lama di TV. Personil yang berdandan ala centil sambil joget "Gak gakk kuaattt". Tapi ketika saya melihat muka ibu dosen yang satu ini. Kok mirip 7 Icon ya.

Kejadian paling parah ketika saya ingin turun dengan lift dari lantai 6. Kebetulan sudah sore, sekitar jam 5. Si Ibu ini tiba-tiba ikutan masuk lift. Tinggallah saya berempat, sama dua teman saya. 

Ia sih si Ibu memang mirip... Tapi ketika saya satu lift dan bertatapan sama dia...

MIRIP BANGET!

Akhirnya, saya ketawa-kewata sendiri di dalem lift. Si Ibu dan teman saya heran saya ketawa. Saya gak bisa ngebayangin kalau dia benar-benar joget ala 7 Icon di dalam lift. Udah ah gak kuat nulis lagi, nanti kualat.





Gak-gak-gak kuatttt.


*Gambaar si Ibu Dosen tidak akan saya pajang, karena ini menyangkut hidup dan mati saya -glekk-*


12.7.11

Jika "x" = jumlah anak; Maka:

Jika orang tua mempunyai "x" anak, maka maksudnya adalah:

x = 1: Tujuan
x = 2: Ideal (terencana)
x = 3: Mencari yang terbaik
x = 4: Kebablasan
x = 5: Kehendak Tuhan
x = 6: Nafsuan






Sebuah celotehan di mobil Avanza dengan rekan kerja, saat perjalanan menuju Karawaci.

6.7.11

Please READ

Kebiasaan orang Indonesia pada dasarnya adalah malas membaca. Entah itu baca koran, surat, maupun pesan yang dikirim. Dan ketika dia salah informasi, yang disalahkan siapa? Sang pengirim. Padahal mereka sendiri yang tidak membaca informasi dengan baik.

Pagi ini saya bener-bener dibikin empet. Iya, empet banget. Lagi agak sedikit teler, buka laptop dan chatting. Tiba-tiba ada pesan masuk ke ponsel saya, menanyakan kapan jadwal latihan diadakan.

Padahal saya sendiri sudah meng-broadcast message kepada semua kontak yang bersangkutan, tapi LAGI-LAGI tiga sampai empat orang menanyakan hal sama beruulaaaaaaang kali. Gila, gimana gak empet sendiri.


*Update: Sekarang malah ada satu orang yang mengalibikan dia tidak membaca pesan karena TADINYA mau bolos latihan. Groarrr

4.7.11

Lack of Information

Informasi itu memang hal yang terpenting dalam hidup. Penting banget. Kalau gak ada informasi, kita gak bakal tahu apa yang akan terjadi dan seharusnya terjadi. Contohnya saya dan teman-teman sekelas ini. Kita gak tahu kalau hari ini ternyata BELUM LIBUR! 

Minggu malam saya dikirim pesan terus sama teman sekelas. Win besok beneran libur kan? Gak ada kelas kan?
Basi. Dengan PDnya saya berpikir begitu. Akhirnya saya sok-sokan bergadang sampai setengah 3 pagi, sekali-kali bergadang gapapa lah. Besoknya (ternyata enggak) libur gini.

Bangun agak siang dikit, jam tujuh pagi... *Itu mana siang woi!*

Masih sempat-sempatnya nganterin nyokap ke pasar, beli tar susu sama risol, nasi kuning pake sambel kacang. Duduk sambil ngengkang di depan TV dan makan nasi pake sambel kacang. Ngulet di ranjang lagi, mandi, dan bersiap-siap main warnet satu atau dua jam. Tiba-tiba saya diBBMin sama asdos mata kuliah PAC.

"Win, kok sekelas belom dateng?"
"Pada kemana semua?"
PING!!!

Nah lohhhh jeng jeng jeng. Ternyata hari Senin masih ada satu kelas lagi. Dan. Kelas. Saya. Tidak. Tahu. Akan. Hal. Itu. 

"Hah, bukannya udah libur ya miss?"
"Kan ini rest week."

"Enggak kok, semuanya masih ada satu kelas. Glee aja masuk."

Amsyong lah, langsung saya BBMin semua Londoners, dari seangkatan sampe senior, dan ternyata bener. MASIH ADA KELAS! Kelas saya gak diinfoin sama sekali kalau hari ini ada kelas! :'(

Untungnya Miss Vicky yang baik hati ini memberikan kelas pengganti di hari lain. Kalau enggak, 2 orang bakal ngulang mata kuliah ini, dan berarti teater saya bakal kacau balau.

Information is crucial, isn't it?

26.6.11

Older self

Just blogwalking to my own blog. I found my stupid self sitting there. Writing the whole LOL story, with his own style.

I really miss myself in younger age.

The way I live.
The way I laugh.
The way I love someone.

Face to Screen

Zaman sudah semakin maju, begitu juga dengan teknologi yang akhirnya mempengaruhi cara manusia untuk berinteraksi. Dari yang dulu berkomunikasi harus bertatap muka, sekarang sudah bisa dengan menggunakan telepon genggam yang bahkan sudah mempunyai fitur-fitur up to date lainnya, macam BBM, twitter, atau aplikasi lainnya.

Beberapa orang secara tidak langsung menganggap komunikasi face to face adalah hal yang basi. Secara tidak sadar mereka telah mengadaptasi face to screen untuk berkomunikasi. Dalam kata lain, mereka asik berkomunikasi dengan gadget mereka. Karena apa? Kemajuan teknologi? Saya sendiri tidak bisa menyalahkan kemajuan teknologi karena kita sendiri bukanlah makhluk yang berdiri di satu tempat yang sama.

Meskipun teknologi dapat mendekatkan yang jauh, bukan berarti kita harus menjauhkan yang dekat. Saya berkumpul bersama teman saya, kita duduk, dan mengobrol. Bukan asik berhubungan dengan yang jauh disana, yang ekspresi muka dan suaranya saja hanya tertera dalam layar kaca unyil.

Salah satu iklan Thailand berikut ini dapat merangkum postingan saya dan cukup menyindir. Thanks to Tanto who give me the link :P



23.6.11

Bapak Odesius

Seperti postingan saya yang sebelumnya, nama itu memang penting. Tetapi panggilan depan itu gak kalah pentingnya juga. Seperti Bapak, Ibu, Enci, Kuku, dan masih banyak lagi.

Semua berawal dari mata pelajaran Introduction to Performing Arts, saya meminta nomor telepon untuk menyewa ruangan aerobik untuk latihan teater ke teman saya, Wieke. Diberilah nama Odesius sebagai contact person ruang aerobik tersebut. Gak pake ba bi bu, saya langsung menelepon si Odesius-odesius itu.

"Halo selamat pagi, dengan Odesius."
"Halo Pak, saya mau sewa ruangan aerobiknya 2 jam ya. Untuk hari Jumat jam 11 pagi."
"Ohh oke Pak, semuanya 100 ribu rupiah ya. Harus di DP dulu tapi."
"Oh ya udah Pak, nanti saya kesana untuk pelunasannya ya. Makasih Pak."

Pembicaraan saya dengan Odesius berakhir sampai disitu. Tetapi tidak kisah Odesius dengan yang lainnya. Karena saya tugas Marketing yang dikerjakan dengan penuh cinta dan pengharapan. Akhirnya tugas untuk membayar DP ini jatuh ke tangan Jocelyn bersama Tuti.

Pagi ini, si Jocelyn ngoceh-ngoceh ke saya. Karena Odesius itu tidaklah lebih dari sekedar... simak dulu deh ceritanya :P

Kisah Jocelyn Mencari Odesius


"Permisi Pak, saya mau cari Bapak Odesius."
"Oh silahkan mbak, ada di atas."
"Oh iya, makasih ya Pak."

Dengan muka kaget, dia melihat papan besar bertuliskan


ODESIUS
SPA AND FITNESS CENTER

Kesimpulan: Kalian harus tahu siapa yang kalian hadapi, atau malu akan mengakhiri.






SEKIAN

21.6.11

Feriningrum

Apalah artinya sebuah nama sudah menjadi sebuah pepatah yang basi. Bukan berarti karena teman kalian berkata "Emang mau lo dikasih nama Hajat sama emak lo?" Tetapi memang karena nama itu mengandung sejuta makna. Salah satunya teman saya, Ruth Feriningrum.

Saya bertemu dia ketika pertama kali masuk kelas di kampus. Di benak saya berpikir nih anak namanya keren banget! Orang tuanya pasti kreatif deh. Yeah, orang tuanya memang kreatif. Terdengar seperti nama yang eksotis.

Ningrum sendiri artinya bening dalam bahasa Jawa (kata si empunya nama loh). Feri? Berikut sejarah yang terkuak dari bibir teman saya sendiri.

"Jadi ceritanya itu dulu emak sama bapak gue ketemunya di kapal Feri! Terus ningrum itu artinya bening dalam bahasa Jawa. Jadi deh Ruth Feriningrum!"

Sekarang saya lebih setuju dengan pepatah "Nama mengandung sejuta makna". Kalau kalian tanya itu pepatah darimana, saya ngarang sendiri.



But I wonder if...
Bapak emaknya ketemuan di bemo, namanya jadi apa ya...?

13.6.11

Mahasiswa Komunikasi

Kalau ditanya saya kuliah apa, saya dengan bangga bakalan jawab "kuliah komunikasi pak/bu. Jurusan Advertising!"

Tapi berhubung saya masih semester dua, yaa belom bisa bilang deh tugas advertising itu ngapain aja, selain menjawab bikin iklan. Kalau ditanya sekarang tugasnya apa, ya... nanti dulu deh saya kasih tahunya!

Beda sama mahasiswa jurusan lainnya. Kalau saya tanya sama anak SI, pasti dia jawabnya bikin diagram atau coding. Kalau anak desain, paling gak jauh dari bikin gambar, atau karya seni yang sangkut paut dengan menggambar. Akuntansi? Ya ngitung duit.

Kalau saya ditanya tugasnya bikin apa, erm... agak malu-malu bangga sih jawabnya. Salah satu tugas saya yang mendatang adalah nontonin kasus Ariel, Luna Maya, dan Cut Tari. Bahasa singkatnya: Peterporn, Journey to Sexland.


Journey to Sexland


Beneran? Iya beneran tugas saya di kampus kayak gitu. Tapi jangan salah, nonton kasus Peterporn bukanlah suatu hal yang mudah kalau namanya dijadiin tugas. Dimana setiap urai mata Cut Tari dikaitkan dengan yang namanya scapegoating. Dimana setiap perkataan Luna Maya dikaitkan dengan yang namanya mortification. Bahkan saya harus meneliti yang namanya pentad, yang bentuk garisnya nyaris mirip sama aliran sesat.

Kalau dibilang susah? Ya lumayan lah, tergantung tugasnya ngapain juga. Tapi saya harus mengakui kalau saya menikmati banget sama tugas-tugas yang kayak gini. Penelitian tapi gak mutlak yang hasilnya pasti kayak matematika maupun kedokteran. Bahkan ketika kalian minum Starbucks dan teman kalian menghasut kalian untuk tidak minum pun bisa dijadikan teori. Itulah salah satu seni Ilmu Komunikasi.

Jadi, enak gak jadi mahasiswa komunikasi? Ya, saya harus akui enak. Tapi bukan berarti kalian harus enak-enakkan :P

9.6.11

NOTE: Postingan ini terinspirasi dari ngalor ngidul teman saya, yang memicu saya untuk mengembangkan ide ini lebih lanjut. Mudah-mudahan jurusan ini benar-benar ada. Amin!

JURUSAN: Cinta
Gelar: S.Pc; Sarjana Ilmu Percintaan
Mata Kuliah:

  1. Pengantar Ilmu Cinta
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui apa itu cinta, abstrak dan konkrit dari sebuah cinta itu sendiri, jenis-jenis cinta.
    SKS: 2
  2. Komunikasi Cinta
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui bagaimana berkomunikasi menggunakan bahasa universal, yaitu cinta. Juga belajar gombal-gembel yang dapat membuat pasangan klemar-klemer.
    SKS: 2
  3. Psikologi Cinta
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui dampak-dampak psikologis pasangan yang larut dalam asmara. Mempelajari bagaimana memperbaiki keadaan hati pasangan yang sedang galau maupun gundah gulana.
    SKS: 3
  4. Manajemen Cinta
    Tujuan pembelajaran: Mempelajari supaya dapat menata waktu untuk orang yang tercinta terhadap waktu kita yang padat. Juga handal dalam me-manage hati pasangan.
    SKS: 2
  5. Logika Cinta dan Hasrat
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui perbedaan mana yang cinta, mana yang hasrat. Juga mengajarkan selalu menggunakan logika dalam menangani cinta dan hasrat. Love is blind, dude!
    SKS: 3
  6. Marketing Cinta
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui pasar cinta apa yang sedang laku di pasaran. Cinta gombal kah, cinta akan uang kah, atau Cinta Fitri yang nyaris abadi. Dengan mempelajari ilmu marketing cinta, dapat dipastikan makin handal dalam mencari pasangan dalam cinta.
    SKS: 2
  7. Statistika Cinta
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui rating-rating cinta yang sedang tren, dan menghitung rasio cinta akan lawan jenis.
    SKS: 2
  8. Filsafat Cinta
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui asal usul 'apa itu cinta' yang selama ini masih belum terkuak dalam misteri insani.
    SKS: 2
  9. Komersialisasi Cinta
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui bagaimana sebuah cinta dapat menjadi benda yang namanya UANG. Bahasa singkatnya, jual cinta demi duit.
    SKS: 3
  10. Cinta Interkultural
    Tujuan pembelajaran: Mengetahui macam-macam cinta melintasi batas negara. Bagaimana mentolerir bahasa-bahasa cinta yang berbeda tetapi sama. *cie ilehhhh*
    SKS: 3
Ahh udah ah gombal-gembelnya! Ntar malah keterusan lagi HAHAHA.

5.6.11

Emotion

Yang paling kutakutkan bukanlah kehilangan orang tua, sahabat, teman, maupun harta. Tetapi kehilangan emosi sendiri, yang menguap entah kemana.

4.6.11

Dua Gelas Iced Caramel Macchiato

Dua gelas Iced Caramel Macchiato kau taruh  di atas meja. Sebetulnya aku tidak tahu harus memesan apa, kopi itu yang kau pilih untukku, entah apa maksudnya. Tidak lupa geretan perak berukiran menara Eiffel dan sekotak rokok Marlboro menemani kita malam itu. Kau menjanjikan malam itu akan membawa buku yang kuminta. Tapi seperti biasa, kau lupa. Pikunmu itu tiada duanya.

Kau mengeluarkan sebuah buku, yang ternyata adalah dirimu sendiri, sambil menyalakan puntung rokok pertama. Konsep buku dapat dibawa ke dunia abstrak maupun konkrit.

Lembar pertama kau buka, aku melihat kau yang sendiri dalam keingintahuan dan penuh kegigihan itu. Dalam gelap kau percaya bahwa hari ini kau akan hidup, biarlah esok menjadi urusan esok.

Lembar kedua kau buka, aku melihat kau yang tertidur beratapkan bintang, kau yang bertaruh atas hidupmu, kau yang tergila-gila akan obat. Kau tidak pernah khawatir akan kemana dan menjadi apa. Karena di tepi sungai kau percaya, semua air akan bermuara ke lautan.

Lembar ketiga kau buka, aku melihat kau yang merintih dalam sakit, kau yang kehilangan satu tulang rusukmu, kau yang menjerit dalam lara. Sambil menangis kau yakin, masalah ada bukan untuk dilewati, melainkan dihadapi.

Lembar keempat kau buka. Kau yang pahit. Kau yang manis. Kau yang meminum Iced Caramel Macchiato, tahu bahwa ada sisi manis disetiap kepahitan. Tidak perlu ada yang disesali, nikmati saja apa yang terjadi.

Puntung rokok ke enam telah kau habiskan. Kau sudah menutup lembaran buku itu. Masih banyak halaman kosong yang belum kau isi. Walaupun begitu Iced Caramel Macchiato yang kau beli sudah habis. Sudah tiada lagi tersisa. Yang terkenang hanyalah rasa pahit dan manis yang dapat kau kecap sesekali.
“Hei, hidup itu udah susah, jangan dibikin susah. Enjoy your life!

Kau tersenyum sekali lagi, sambil menertawakan hidup yang absurd ini. Bukuku baru sampai lembaran kedua. Segelas kopi Macchiato yang kau beli untukku masih belum habis. Manis. Pahit. Bagaimanapun juga, itulah hidup. Kedua konsep rasa tersebut tak dapat kau pisahkan. Tak perlu mendengar apa kata orang tentang hidupmu. Hidup yang merana, hidup dengan sengsara, hidup penuh duka. Karena pada akhirnya, hanya dirimu sendiri yang tahu hidupmu. Kau sendiri yang menulis ceritamu.
.

Yang kau butuhkan dalam hidup bukanlah orang yang memberimu semuanya tanpa kau minta.
Yang kau butuhkan hanyalah mereka yang mengerti.
Mengapa burung terbang di udara,
mengapa ikan berenang di laut,
dan mengapa dirimu begitumu.
Itu sudah lebih dari cukup.





Second series of TERBANG

30.5.11

19th

Tanggal 29 Mei 2011 ini, saya genap berumur 19 tahun! Beri tepuk tangan dulu dong #tebarkecupan. Tadinya mau balesin ucapan satu-satu di FB, biar berasa artis. Tapi yaahh berhubung terlalu banyak, cuma sebagian yang ke reply. Maap yak! Hahaha...

Banyak ucapan dari temen-temen. Dari BJ yang nelepon jem 12 tengg dari China, Clement dengan ucapan ala benskinya, sampai ucapan yang mengharapkan saya menjadi manusia normal. Maaf ya, kalo kata temen saya, Eunike,"This is my way!" Cuma bedanya kalau Eunike itu menjadi PaCinKo (Pasukan Cina Kota), saya menjadi manusia abnormal. Cihui dahh.

Dan gak lupa surprise dari EO Groovy, berikut kronologisnya.

1. Di SMS suruh datang rapat tanggal 29 Mei, kurang lebih dikasih tahu hari Rabu. Padahal niatnya udah mau sante-sante tuh hari Minggu.

2. Mengingat saya ini orangnya profesional #Hmpf, akhirnya saya memutuskan untuk ikut rapat. Walau gak tahu mau nebeng siapa. Dan pada akhirnya tetep aja dapet tebengan ahahaha. Maklum, kantong mahasiswa itu terbatas.

3. Lapor ke nyokap kalau hari Minggu ada rapat, akhirnya saya minta kue buat dibawain ke rapat. Nyokap bikin kue bolu coklat, dengan taburan keju dan meses warna-warni di atasnya. Pas mau pergi rapat, niatnya mau bawa baju ganti, mengingat orang-orang yang saya kenal ini barbar dalam hal ngerjain orang >:D Ahh tapi gak jadi deh, berat-beratin doang. Dan saya rasa ini kan rapat doang, gak mungkin dikerjain kaleeee.

4. Datang ke rapat, masih sepi. Cuma disalam-salamin biasa aja. Gak lama udah mulai ramai, tiba-tiba kue yang saya bawa di depan mata lenyap seketika. Oh, ternyata udah diambil buat dipotong. Sekejap kue ini menjadi PK, Penyelamat Kelaparan. Orang kantor salah kaprah akan kue ini, mereka semua bilang browniesnya enak. Padahal itu kan kue... bolu... pake keju di atasnya.

5. Makan Chinese Food. Tega ya pada pesen seafood semua. Akhirnya saya resmi jadi vegetarian saat itu. Untung ada nasi goreng babi merah yang menjadi penyelamat.

6. Lanjut rapat. Rapatnya dibawa serius. Ya iyalah, namanya juga rapat. Sampai saya sendiri kebawa suasana buat serius dan muter otak.

7. Si bos minta lampu dimatiin buat doa penutup, saya sempet nengok ke belakang, ada yang nyala-nyala. Dikira itu cuma sinar dari BB doang, ya udin saya nengok ke depan lagi. Eh ternyata....

8. Si bos dateng bawain kue ulang tahun. Dan kuenya itu rasa... keju. Saya merasa investasi bolu bantet tabur keju yang nyaris dikira brownies berbuah hasil kue ulang tahun rasa keju. Gak sia-sia deh, dapet cashback! Gilakkkk saya ampe bengong sendiri, bingung mau ngomong apa. Yang pasti MAKASIH BANGET buat Groovy, yang udah (sekali lagi) membuat saya speechless! Semoga EO Groovy sendiri bisa maju ke depan, menjadi nomor 1! Yippie!

Dan saya pulang ke rumah bilang ke mama, "Ma, kuenya berubah bentuk nih."

29.5.11

Midnite Wishes

Specially thanks for BJ and ClemJon for the Birthday wishes :) Love ya!

26.5.11

Point of View

When everybody give you a big sorry, I'll give you a big thanks. It wasn't because you expel them. You gave me lesson about life. It's all worth it.

24.5.11

Twins

Pernah sempat terpikir kalau punya kembaran itu enak ya. Muka nyaris sama, tinggi nyaris sama. Ya seenggaknya gak harus nyaris sama sih, kembar itu bisa merubah nasib fisiknya dengan tidak makan kacang dan rajin berolahraga kok! Maap ya sedikit curhat jadinya wkwkwk.

Yaaa intinya saya pengen banget punya saudara yang sepantaran, dan bisa ngertiin saya apa adanya. Bukan jadi tipe Belanda yang menjajah Indonesia, dibikin seret terusssss. Tapi berhubung muka saya jelek dan perut saya buncit, mending gak usah punya kembaran deh. Gak kuat saya lihat cerminan diri sendiri yang menderita HAHAAHA!

23.5.11

Pie Jesu


Lagu ini menceritakan tentang kita, yang meminta Tuhan untuk memberi kedamaian bagi mereka yang sudah di sisiNya. Ntah kenapa ini lagu bisa bikin saya damai :)

Dipotong

Salah satu senior saya, sebut saja bunga DM, memberitahu saya bahwa di kampus tuh ternyata ada yang pernah... merubah jenis kelaminnya...

Ihh gila amit-amit deh gue gak bisa bayangin, itu burung dipotong terus diganti lobang. Denger-denger namanya berubah, dari Budi jadi Agnes. Aduh gak nyambung banget. Dari Budi jadi Sumiati kek biar sama-sama terdengar Indonesia. Teman-teman, sebencong-bencongnya kalian jangan sampe yak berubah kelamin!

22.5.11

RECHARGE! - Slogan Susu Kotak

Slogan susu kotak dari seorang pembicara di seminar.

SUSU KOTAK
ULTR*J*YA

-Tersedia dalam ukuran 34B-

21.5.11

Today is Friday

Warning: walau tulisan ini mungkin tertulis terbit hari Sabtu, 21 Mei 2011, saya akan tetap kekeuh untuk tidak mengubah judul menjadi Today is Saturday!


Uuu yeah-yeah.  Berhubung hari ini hari Jumat, saya mau pinjem lirik lagu dari Rebecca Black dulu.

Today is Friday, tomorrow is Saturday, and Sunday comes afterwards.

Ok, maaf kalau saya agak lebai. Tapi hari Jumat itu emang paling ditunggu, dan Jumat kali ini berkesan banget di pantat, mulut, dan hati. Dimulai dari latihan teater yang notaben hampir semua pemainnya dateng, ditambah make up class yang menyenangkan, dan beberapa hal menyenangkan lainnya. Saya tulis dalam poin aja ya biar gampang bacanya hahaha.


  1. Seminar RECHARGE!
    Seminar yang dibikin AdSoc satu ini cukup membuat saya makin yakin untuk maju ke dalam dunia periklanan. Walaupun saya tahu kedepannya gak bakalan mudah. 4 orang pembicara yang saya lupa nama mereka semua menjadi motivator gak resmi saya. Bahkan saya sempat minta kartu namanya looh. Makasih ya agan Rony S :D Diakhiri dengan makan buffet GRATIS. Tapi buffetnya cuma risol, tahu isi, sama tar susu aja...

  2. Boker di Kampus
    Semua orang tahu apa itu boker, dan itu adalah salah satu aktivitas vital manusia yang tidak mungkin ditinggalkan. Seumur-umur, saya tidak pernah boker di suatu tempat yang berhubungan dengan pendidikan. Apalagi cuma dengan alesan kepepet. Tapi untuk kali ini saya menyerah 100%. Daripada boker di kelas PSC (Public Speaking Club), lebih baik saya boker di kampus.

    Untuk lebih tepatnya, saya boker di kampus C lantai 2, jam 7 malam. Lampu di lorong udah pada mati, bikin suasana makin merinding disko. Dan akhirnya saya harus melepas idealisme saya yang telah melekat semenjak lahir. Yang pertama, tidak boleh boker selain di WC jongkok. Karena saya biasa di rumah menggunakan WC jongkok, dan lebih cepat kelar ritualnya. Kedua,  kalaupun harus boker, tidak boleh duduk di WC duduk, tapi harus jongkok.

    Ini demi mempertahankan idealisme di medan yang berbeda. Toh manusia harus mempunyai idealisme kan untuk bertahan hidup, walau hanya permasalahan sebesar hajat? Tetapi karena kondisi memaksa, maka saya harus mengorbankan idealisme saya (sesaat) untuk meneruskan kehidupan saya. WC duduknya punya semprotan automatic loh, jadi kerannya tinggal diputer, terus keluar deh selang buat semprot airnya. Terus baru di lap pake tisu. Tapi saya tetep lebih nyaman dengan boker posisi jongkok, dengan sabun dan air untuk membersihkannya.

  3. Makan seafood
    Selama ini saya makan seafood hanya karena kecelakaan. Alias saya tidak tahu bahwa tempat makan itu adalah seafood. Tetapi kali ini PSC mengubah semuanya. Selesai latihan debat, saya langsung digiring ramai-ramai untuk makan seafood. Awalnya sih cuma mau mesen kangkung atau brokoli. Tapi ujung-ujungnya saya nagih sama kerang ijo dan ikan kue yang ENAK BANGET, TAHU GAK SEH LO?! Padahal saya gak berani makan ikan gara-gara gak tega. Tapi berhubung enak yaa... kenapa enggak?

  4. Mengetahui  bahwa seorang Mei mempunyai nama asli Suriati
    Judul sudah cukup jelas. Mei = Suriati.
Pokoknya hari ini adalah salah satu hari bersejarah di hidup saya, patut dijadiin tanggal merah di kalender sendiri. Pengalaman baru dari yang terpenting sampai yang tak terpenting.

19.5.11

Lampion di Gubuk (2)

Apa gunanya menjadi sebuah bintang
Ketika kau bisa menjadi lampion dalam gubuk
Cahayamu terang namun fana
Terlihat nyata, namun sayu-sayu di mata

Apa baiknya menjadi sebuah bintang
Ketika satu lampion cukup menerangi gubuk
Walau kau hanya disaksikan sepasang mata
Terangmu adalah nyata

Biarlah malam ini, esok, dan seterusnya
Kau cukup menjadi lampion
Kutaruh di lantai atau ku gantung dengan kawat
Tuk terangi setiap sudut gubuk hatiku
Tidak perlu kau bersikeras menjadi milik dunia
Cukup terangi aku, maupun dia
Lebih baik tanpa dunia

17.5.11

5kg

Kata para tetua, kuliah di LSPR itu santai, cuma 3 jam sehari.



PADA NYATANYA GUE TURUN  5KG CUMA GARA-GARA TUGAS.


:'(

14.5.11

120 cm

London School of Public Relation, 10 April 2011, pukul 10.30 lewat dikit. Pembicaraan dua orang mahasiswa (salah satunya saya) akan UTS Communication Theory.

"Win, tadi PG nomor xx gak ada jawabannya kan?"
"Hah? Yang mana?"
"Yang personal distance itu lohh."
"Loh, ada kok. Jawabannya 46-120cm."
"Hah? Kan di buku 46-1,2m."
"1,2m itu berapa cm?"
"..."

12.5.11

Tangan yang Merenda

Selasa, 10 Mei 2011. Papa teman saya meninggal karena sakit parah. Lebih sedihnya, ia meninggal di hari ulang tahun teman saya yang ketujuh belas. Dan teman saya adalah perempuan. Esok Rabunya menjadi hari yang kelabu di Rumah Duka RSPAD Gatot Subroto. 

Informasi akan meninggalnya Sang Ayah teman saya langsung tersebar luas. Lekas saya memberi tahu guru les saya, dan memutuskan untuk pergi bersama teman saya yang lainnya. Misa untuk mendoakan kepergian Sang Ayah dimulai jam 7 malam. Kami telat, dan datang ketika homili sedang berlangsung. Karena tidak enak hati, kami langsung duduk.

Tidak berapa lama, Pastur membagikan komuni kudus kepada mereka yang mengikuti misa. Karena datang telat, saya memutuskan untuk tidak mengambil komuni kudus. Lantas teman di depan saya langsung beranjak dari tempat duduknya. Spontan saya langsung ikut mengambil komuni kudus. Sembari jalan perlahan, saya mendengar kur yang terdiri dari para orang tua yang duduk di depan sedang bernyanyi.

Apa yang kau alami kini 
mungkin tak dapat engkau mengerti 
cobaan yang engkau alami 
tak melebihi kekuatanmu 

Tuhanku tak akan memberi 
ular beracun pada yang minta roti 
satu hal tanamkan di hati 
indah semua yang Tuhan b'ri 

Tangan Tuhan sedang merenda 
suatu karya yang agung mulia 
Saatnya 'kan tiba nanti 
kau lihat pelangi kasih-Nya 

Lantas hati saya tiba-tiba bergetar. Setetes air mata jatuh dari ekor mata, mendengar betapa benar lirik yang dinyanyikan para anggota kur. Dia takkan pernah memberi kita ular beracun untuk menggigit kita sampai mati, melainkan roti yang membawa kehidupan, roti yang menguatkan iman. 

Dan tangan Tuhan sedang merenda. Entah apa yang Ia renda. Mungkin Ia sedang merenda kita menjadi sweater, untuk menghangatkan mereka yang sedang kedinginan di dalam hidupnya.

Sambil memakan komuni kudus, saya duduk kembali dan merenungi kata-kata yang teruntai.
Tangan Tuhan sedang merenda kalian menjadi lebih indah. Hidup kita hanyalah untaian benang yang terurai. Entah pola apa yang Ia buat, semua pasti indah dan punya cerita sendiri. Ia selalu ingin kita menjadi indah.



Untuk keluarga Tedjadharma, kalian pasti dikuatkan Tuhan. Ia telah memberi roti kehidupan kepada Sang Ayah yang telah berpulang, dan untaian benangnya yang terurai telah selesai direnda.


8.5.11

Serasa Main Film

Kalau ditanya cita-cita saya dulu apa, saya pingin jadi dokter, astronot, atau hal-hal mustahil lainnya. Sekarang sih pengennya kerja di Advertising Agency, tapi tetep aja saya terkadang berkhayal mempunyai cita-cita mustahil lainnya, yang tidak perlu saya umbar disini karena akan merasa amat sangat BODOH terhadap diri sendiri. Cita-cita yang kedua saya sekarang adalah menjadi orang eksis. Gak harus artis, yang penting eksis deh! Dan sepertinya itu sudah agak kesampaian. Yang ketiga adalah main film. Gak harus jadi peran utama sih, jadi orang yang makan bakso di pinggir jalan juga boleh. Yang penting nongol. Ihihihi.

Berawal dari Jumat siang, saya di jemput bos saya di tempat biasa, di depan jalan raya yang penuh polusi, debu, dan radikal bebas. Yang pada akhirnya membuat saya terlihat 10 tahun lebih tua kalau pake kemeja batik. Oke, itu gak penting. Jadi hari itu saya pergi ke Cilandak untuk mengikuti gladi resik SMUN 109. Yang berakhir tidak pulang ke rumah, tetapi menginap guest house Sawo Manila. Ketika telah membayar uang kamar, bos saya baru tahu bahwa kamar tersebut hanya untuk 2 orang. Lebih dari itu kena tambahan biaya. Entah mas-masnya yang kurang teliti atau kita pintar ngumpetin orang dalam tas, alhasil kita gak kena tambahan apa-apa. Dengan ganti kita harus memakai fasilitas secara 'bersama'. Ya, 'bersama'.

Karena molor bangun dari jam 5 menjadi jam 6 pagi, terpaksa kamar mandi kami pakai secara 'bersama'. Ya, ini lah 'bersama' yang saya maksud. Pergi, pergi bareng. Pulang, pulang bareng. Mandi, mandi bareng. Saya pun harus mandi bareng bos saya. Untung sisi kiri kamar mandi adalah shower, tengahnya kloset, dan sisi kanannya bath tubh yang ada showernya juga. Berita bahagianya, di sisi kiri dan kanan dilengkapi tirai untuk mandi. Jadi saya bugil pun tidak kelihatan.

Ketika saya mandi, saya merasa ada di adegan film-film. Dengan posisi kamera mengshoot tirai yang bersiluetkan orang bugil. Lebih tepatnya sambil keramas atau sabunan sambil menggingigil karena mandi pakai air dingin.

Film bokep, yaaaa bisa. Ketika adegan seorang lelaki mandi, tiba-tiba ada seorang wanita masuk, dan langsung melakukan adegan tidak senonoh di kamar mandi. Oke, maaf fantasi saya berlebihan. Tetapi yang ternyata masuk adalah bos saya yang satunya lagi. Masuk untuk numpang kencing. Benar-benar jauh dari ekspetasi. Dan bos saya itu adalah pria.

Film horror, yaa juga bisa. Nanti ada tangan-tangan misterius merajam tubuh saya. Hiiyy amit-amit deh.

Pokoknya dijadiin film apa aja bisa deh, walaupun cuma sekedar siluet orang mandi sambil sabunan atau keramasan. Seenggaknya, saya sudah berhasil meranin satu adegan kontroversial di berbagai film. Dengan penonton hanya bos saya yang sedang kencing, itupun sembari setengah tidur.

2.5.11

Bullshit

Pada nyatanya, cinta memang tidak harus memiliki. Walau 90 dari 100 pembaca blog ini akan berkata 'bullshit!' keyakinan ini akan kokoh sampai kapanpun.

Ketika kulihat dia tersenyum akan prestasi, maupun sehabis memakan permen. Itu cinta.

Ketika dia dapat memelukku penuh kebahagiaan tanpa harus menyandang status apapun. You can have me for free. Itu cinta.

Ketika dia sudah mempunyai rumah abadi untuk disinggahi. Tetapi sekali-kali dia menghindari hiruk pikuk Jakarta, pergi menuju villa di Puncak untuk berteriak, menangis, atau menyatakan apapun, dan dia dengan penuh damai kembali ke rumah abadi. Itu cinta.

Ketika dia terbaring di rumah sakit, dan aku hanya bisa duduk terdiam karena tahu paling belakangan. Yang dapat kulakukan hanya berdoa untukmu. Itu cinta.

Ketika dia masih terbaring sakit, dan aku sudah hadir di sampingnya. Aku takkan berkata 'ingin sekali menderita sakit yang sama denganmu', melainkan aku ingin tetap sehat untuk membantumu. Itu cinta.











Selamat tidur, dan rasakan cinta!

1.5.11

Nama Saya: Agus

Mengabsen anggota kur KMK Universitas IPB.

"Agatha!"
"Hadir!"
"Agus!"
"Hadir kak!"
"Ha? Agus?"
"Iya, saya!"
"Agus kok cewek?"

*lirik list nama*

"Ohh, nama kamu Agus Fitriani Tambun toh."

28.4.11

Don't Know What to Say

Saya gak tahu harus berkata apa lagi buat semua ini. Rasanya, seribu terima kasih pun gak bakal cukup buat disebut.

Terima kasih buat dosen yang berani membagi ilmu. Memang pada tujuannya dosen itu ya ngajar murid. Tapi di sini, saya merasa dapat lebih banget. Bukan pengalaman akademis aja. Tapi tata krama, pengalaman hidup, sampai bertukar pikiran dan kesamaan. Wah ini sih memang gak bisa dibendung lagi deh rasa senang saya. Puass banget rasanya. Maaf juga ya kalau saya harus ambil jam istirahat kalian cuman buat memenuhi garis kosong di pikiran saya, hahaha. Tapi benar loh, saya mengagumi kalian. Kalian itu fondasi awal saya buat maju ke depan.

Makasih juga buat punya lingkungan yang secara gak langsung memaksa saya kerja. Dari teman saya yang ngelesin anak, rajin SPGan, jual baju, jual make up, jual cincin, sampai jual snack juga ada! Otomatis saya termotivasi untuk menjadi lebih produktif lagi, walau belum 100% :)

Makasih buat lingkungan yang pluralisme, sekarang saya gak mengenal yang namanya perbedaan. Karena pada dasarnya kita semua toh manusia kan yang sliweran di kampus.

Makasih buat gedung kampus yang kecil, jadinya kalau nyari dosen gampang xD

Dan makasih buat semuanya, yang telah membuat saya tumbuh satu hari lebih tua :) Kukirimkan bisik terima kasih ini kepada kalian. Ssst, sudah malam, selamat tidur ya :")

27.4.11

Teori Seks

Dengan penuh entusiasme, habis pulang kampus dan langsung meluncur ke kantor. Saya berbicara dengan salah satu dari empat bos saya dengan mata berapi-api.

"Breeee, lu (jangan ditiru ya ngomong ke bos pake 'LU') tahu gak teori Lovemarks, Blue Ocean, sama 360 degrees?"
"Itu apaan win? Teori seks Kama Sutra?"
"..."

26.4.11

Cuma Kentut Aja

"Trut... trut... trut..."
"Siapa yang ketok pintu, win?"
"Tadi kentut kok." #mintadigiles

24.4.11

Happy Easter


Masih terduduk di depan layar komputer, sambil sesekali memegang telepon seluler.
Hanya untuk mengetik ucapan hari raya kepada rekan sejawat.
Tetapi tidak untukmu.
Aku masih termenung, dengan cara apa harus kuutarakan padamu.
Mulut maupun jari ini tidak mempunyai keberanian yang cukup.
Entah malam ini kau ditemani segelas wine atau sebutir telur,
kau tahu siapa yang paling cocok menemanimu malam ini.

Aku terus berharap untuk duduk disampingmu.
Walau hanya dalam mimpi sembari berbisik


"Selamat Paskah, Tuhan memberkati."



22.4.11

Jalan Salib

Credit to: Ray

"Kami mempunyai hukum bahwa ia harus mati, sebab ia mengaku dirinya sebagai anak Allah!"

Itulah sepenggal kalimat yang saya hafal mati-matian, dengan ekspresi senista mungkin, dan suara serek-serek ala penyanyi rocker yang saya latih selama ini (tepatnya baru 2 minggu terakhir karena pada bilang suara gue terlalu alus #ciee). Akhirnya drama Jalan Salib ini selesai. Setelah  bergulat cukup lama dari Sabtu malam, dimana saya sering bolos gara-gara kerja, dan Minggu siang sampai saya makin menghitam. Paroki Santo Yohanes Bosco menjadi saksi buta dari latihan kami ini.

Ditiup angin malam, dijemur bagai kerupuk. Kedua aktifitas tersebut satu dan tak dapat dipisahkan. Latihan bareng, dari awalnya yang cuma ada anak kecil semua sampai banyak remaja dan dewasa ikut ambil bagian. Dari latihan yang banyak main-main sampai modal serius. Dari cuma tahu orangnya itu, sampai benar-benar kenal.

Saya merasa dari drama Jalan Salib ini dapat banyak hal. Entah itu keakraban, kemampuan, sampai konsumsi yang telah dipersiapkan pihak panitia OMK Servasius yang tentunya membuat saya makin betah aja disini. Terutama kroket, lemper, dan pastelnya.

Sampai hari H, tepatnya hari ini. Jam 4 pagi harus sampai TKP. Akhirnya main-main sama anak kucing dulu sambil menunggu yang lain. Tidak lupa menghabiskan snack dan minum susu coklat. Didandanin sampai semaksimal mungkin, ada yang makin cakep, ada yang makin jelek. Karena semua itu tuntutan peran, dan saya kebagian tambah jelek. Walaupun pada dasarnya udah jelek juga sih.

Kali ini saya jadi Orang Farisi loh, pertama kalinya saya ikutan beginian. Dengan modal teriak, muka garang dan tentunya modal nekat, semua berjalan mulus walau ada sedikit kesalahan. Yahh umat juga pada gak tahu lah hehehe. Malah saking semangatnya saat drama, kumis-kumisan saya ikut kemakan sedikit. Rasanya gatel-gatel gitu. Mau coba? Akting para Frater yang bener-bener menjiwai banget jadi Yudas dan Imam Besar. Dan paling salut sama Herodes aka Hendrik, yang nyaris menjadi Heronce karena dandanan anda kayak lekong Harmoni HAHAHA. Tapi performa dia tetep hebat kok. Galak-galak tapi yaa... dandanannya gitu deh.

Dan terima kasih banget buat panitia OMK Servasius, yang diketuai (kalau gak salah) Harry dan Hendrik (Heronce), bersama rekan-rekan lainnya. Om Lie Ping selaku sutradara (atau produser ya?), dan tante Niar selaku istri dari Om Lie Ping yang terus menemani. Thanks ya guys buat 3 bulan yang mengesankan!

NB: Foto nyusul ya, belum pada di upload hehehe.

21.4.11

I'm Sorry Goodbye

Kalau kalian dengar kalimat 'I'm Sorry Goodbye', pasti yang terbayang antara Krisdayanti atau ditinggal pacar. Kalau di pelajaran Marketing di LSPR, semuanya menjadi berbeda. 'I'm Sorry Goodbye'  cuma berlaku kalau dapet nilai 0 di kuis. Dan banyak korban berjatuhan akibat soal yang menjebak.


Kurang lebih setengah kelas sudah masuk, nasibnya tidak diketahui. Kalau gak salah yang baru lolos itu satu orang. Dan saatnya saya masuk. Untung gak dapet itu kalimat ajaib, walau nilau cuma 50. Gak lama orang berikutnya masuk. Dan sial pun menimpa dirinya.

Dosen: "Oke, I'm sorry goodbye."
Ardhy: "Samakan suaraaa."
Choir-choir-an: "Samaaaaaaa. Maafkan kau harus pergi (nada lagu KD), at LSPR (himne kampus)."

Dosen saya sih cuma cekikikan aja ngeliat tingkah kelas kami yang makin lama makin absurd, dan tentunya KREATIF! Korban berikutnya pun berjatuhan.

Ardhy: "Tenang kok, kalian gak enol sendiri. You are not alone, kamu dapat enol, besok pasti enroll!"

Alamakk amit-amit deh gue enroll.

16.4.11

Mas Manda

Perkenalan anak baru di UKM, yang tidak akan jelas jenis kelaminnya jika tak ada penampakan fisiknya.

"Selamat siang, perkenalkan nama saya Rizky Rahmanda. Biasanya saya dipanggil Rizky... atau Manda."
"Mas Manda!"
"Iya, mas Manda. Jangan lupa masnya."