23.2.12

Genap

Genap adalah pilihan, ganjil adalah kesedihan. Seenggaknya itu adalah peribahasa yang gue buat sendiri (caileh) buat kejadian yang pernah gue atau mungkin kalian pernah alamin. Dimana ketika yang namanya angka genap itu adalah hasil dari kita memilih, dan angka ganjil itu adalah hasil dari kita memilih juga plus embel-embel ampas. Dalam kasus ini, gue kebagian jadi ampasnya. Dan gue baru ngerasain gimana rasanya jadi ampas.

Langsung aja masuk ke bagian cerita, dimana pada saat itu gue berencana untuk liburan yang tadinya berempat jadi bertiga. Tadinya gue kira liburan ini bakal jadi liburan yang cukup fantastis (well yeah, some of times are fantastic, but most of them are shits), tapi malah berakhir dramatis. Sesuatu banget deh.

Singkat kata, gue pergi ke kota yang far-far away from Jakarta bersama salah satu orang yang baru gue kenal gak lama-lama amat. Yaa kurang lebih gue baru ketemu dia tiga kali. Gue sendiri mencoba mengakrabkan diri sama dia dengan ngajak ngobrol, yaa seenggaknya gue berharap pas nanti kita jalan-jalan bertiga, kita bisa ngobrol bareng dan masuk. Ternyata eeeeh ternyata... Gue dikacangin. Gak lama setelah gue ketemu dia, ketika gue ngajak ngobrol lagi dia malah lebih milih main sama BBnya. Meeeen, gue liburan mau ngomong sama orang meen, bukan ngomong sama BB!

Kita fast forward sedikit kayak lagi nonton DVD bajakan, alhasil ketika di dalam mobil, gue cuma bisa cengok, nebeng ketawa, ato nebeng nyeletuk. Dan yang paling parah gue dikatain "emang gue ngomong sama elo? Gue lagi ngobrol sama si X."

Sori ya bukannya gue sok sensitif, tapi bagi gue itu udah gak masuk kategori bercandaan. Ada yang orang yang ketika jalan-jalan cuma mau dicuekkin atau cuma mau ngobrol sama gadget elu sendiri? Ketika gue coba ngobrol sama si X pun, gue dikatain "mau banget siiih deket-deket si X."

Ya iya lah, gue aja ngajak ngobrol elu malah ujung-ujungnya ngobrol sama BB. Gimana gue gak mau deket sama orang lain sampe gue dikatain kayak homo. Sisanya gue cuma ngobrol sama si X lagi ketika si orang-yang-baru-gue-kenal ini udah pules di ranjang. Sukur-sukur kalo dia gak bangun lagi sampe pagi besokannya.

Ya udahlah sekarang gue cukup tahu aja kalau orang kayak gitu does exist on this tiny little earth.


Another Blogs :)

Yippie! Setelah sekian lama gue berkenalan dengan dua makhluk temen SD gue ini, gue baru tahu kalo mereka juga suka nulis-nulis blog. Langsung aja yee gue perkenalkaaaan

Blog ini ditulis sama temen SD gue dulu, Cherry, yang pas SD aja kita jarang ketemu ato jarang sapa-sapaan. Padahal dulu kita sekelas ye... Jangan mikir yang aneh-aneh karena nama blognya begitu, isi dari blog temen gue yang satu ini tentang pesien fashion. Ala mix and match bajunya cukup unik loh! Semoga ketika dia balik ke Indo, dia bisa mengubah gue dari yang super kucel ini jadi sekinclong aktor Taiwan (AMIN)!

Gimana sih rasanya kalau jeruk ketemu jeruk yang udah diambil sama nutrisari? Idih pasti ngeselin banget rasanya kalo ngeliat gebetan kite diambil sama orang lain, apalagi udah di hak patenin. Bikin miris plus pengen cincang-cincang itu orang rasanya. Anyway, blog ini lebih berfokus kepada curhatan seorang calon 3D Artist yang dibawa dengan cara yang humor. Hidup itu bukan sesuatu hal yang harus diseriusin bangetzz kan? :P

Di enjoy ya bok tulisannya sesuai dengan keperluan kalian

21.2.12

Dongeng Seekor Nyamuk


Manusia seringkali bertanya kepada Tuhan untuk apa Tuhan menciptakan binatang-binatang yang tak berguna. Kecoak yang selalu dihina-hina kaum hawa ternyata mengambil bagian dari proses penguraian. Lalat yang selalu simpang siur dimana ada bau busuk maupun di dagangan asongan mengambil bagian dari proses pembusukkan.

Lantas untuk apa vampir kecil yang selalu disebut nyamuk itu diciptakan? Banyak yang mengecam mereka hanyalah makhluk penyebar virus dan bakteri. Bahkan ada mitos yang mengatakan mereka adalah jelmaan dari drakula, selain kelelawar tentunya. Tetapi pernahkah kalian mendengar dongeng bahwa nyamuk itu berasal dari seorang pangeran?

Entah darimana dongeng ini berasal, mungkin kedengerannya dongeng ini adalah dogeng yang konyol, yang mungkin dibuat oleh seorang kakek pembual yang tinggal ditengah hutan. Tetapi sebenarnya dongeng ini benar-benar ada, dan dongeng tersebut tidak hanya terjadi pada zaman Majapahit atau ketika Soekarno masih memegang kendali Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dongeng ini ada di sekitar kita, bahkan kita dapat menjadi sang pemeran utama dongeng ini.

***

Suatu hari aku terbangun dari sebuah mimpi yang indah, mimpi dimana ketika mataku membuka, ada putri yang memintaku untuk mengajaknya naik kereta kencana mengelilingi semesta. Dibawah ukiran bintang, aku pun jatuh dari kereta kencana dan terbangun dari mimpi seribu satu malam. Dan ketika aku membuka mata, aku hanyalah seekor nyamuk.


Seorang putri yang telah kukenal lama dan seorang pangeran yang berasal dari negeri seberang sana yang baru saja kukenal pergi bersamaku untuk menuntaskan misi menemukan pulau yang bernaung dibawah gugusan bintang selatan.  Tadinya hanya ada aku dan Sang Putri yang akan menunaikan misi ini. Karena merasa tidak aman, Sang Putri mengajak pangeran tersebut karena ia percaya bahwa tiga orang manusia lebih baik daripada dua.

Kami bertiga terlihat sangat akrab selama perjalanan, apalagi ketika sang putri terbangun. Lain ceritanya jika sang putri telah tertidur lelap dengan bibir mungilnya yang terlihat lucu, pangeran dari negeri sebrang berubah menjadi penyihir jahat berkedok dua. Seorang pangeran atau lebih tepatnya penyihir berkedok pangeran yang mengumandangkan perang dingin tanpa ancang-ancang terlebih dahulu, dan selalu menyimpan rencana liciknya.

Pangeran dari negeri seberang tidak pernah mendengarkan sepatah katapun yang keluar dari bibirku. Balasan dari dirinya hanya berupa “oh” maupun keheningan. Ia hanya menganggap aku sebagai sebuah dinding penghalang. Aku tak tahu lagi rencana apa yang ada di otaknya. Singkat cerita, ketika aku lengah, aku disihir menjadi seekor nyamuk. Serangga kecil yang bersayap, yang menghidupi dirinya dari darah manusia.


Kami melanjutkan perjalanan ketika matahari telah terbit. Pangeran dari negeri seberang berbohong kepada sang putri bahwa aku telah digigit sekelompok serigala dan jasadku telah menjadi seonggok daging yang tak terbentuk. Padahal Sang Putri tidak tahu aku disihir menjadi seekor nyamuk kecil, yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi. Berada dibawah naungan sihir dari pangeran negeri seberang, Sang Putri mencoba untuk membunuhku pelan-pelan dengan tangannya yang halus, menepok kesana dan kemari.

Putriku yang cantik, kamu tidak tahu bahwa aku adalah nyamuk tersebut. Nyamuk yang selalu menemanimu pergi kemanapun dan menjagamu siang dan malam tanpa pernah engkau sadari. Sesekali kugigit kulit halusmu itu agar kau tahu bahwa aku selalu berada disampingmu. Kau dan pangeran dari negeri seberang selalu menganggap aku hama pengganggu umat manusia. 

Di tetes keringatku yang terakhir, aku menyerah dan meminta seorang tua  yang bijak untuk memberiku ramuan yang dapat merubah diriku menjadi manusia kembali. Ramuan tersebut ampuh dan akupun kembali kepada tubuh berdaging ini. Sang putri akhirnya mengetahui bahwa diriku masih hidup, tetapi aku lebih memilih mundur dari permainan kotor ini.

Konon Sang Putri dan pangeran dari negeri seberang telah menemukan pulau dibawah gugusan bintang selatan. Aku tidak peduli mereka akan hidup bahagia selamanya atau sengsara dibawah mantra. Tetapi ketahuilah, akulah yang selalu menemanimu saat suka dan duka. Akulah yang selalu menyisipkan namamu, disetiap doa-doa yang kupanjatkan pada Tuhan yang tak pernah kutemui.

***
Ketika kamu melihat nyamuk-nyamuk berterbangan disekitarmu, janganlah engkau tepuk dia setelah engkau mengetahui dongeng ini. Mungkin saja satu diantara mereka adalah sahabat, atau bahkan kekasihmu yang selalu mengawasi dan melindungimu dari kejauhan. Mereka hanya ingin kamu sadar bahwa mereka ada, disetiap suka dan dukamu. Mereka menggigitmu bukan karena jahat dan ingin membuatmu jatuh sakit, melainkan ingin dimengerti. Betapa perihnya dilupakan dan dianggap tidak ada.

Mungkin sebagian dari kamu yang membaca dongeng ini menganggap bacaan ini hanyalah bualan belaka, dan masih terus membantai nyamuk-nyamuk yan berterbangan tanpa pandang waktu. Tetapi aku yakin, sebagian dari kamu pasti pernah disihir menjadi nyamuk. Dan tidak lupa kamu singgah di pipi orang yang kamu kasihi, menggigitnya sebagai tanda cinta dan sakit yang tak pernah tertuang.

Bandara Adisucipto, Yogyakarta
Senin, 20 Februari 2012, 16:19 PM