Credit to: Ray
"Kami mempunyai hukum bahwa ia harus mati, sebab ia mengaku dirinya sebagai anak Allah!"
Itulah sepenggal kalimat yang saya hafal mati-matian, dengan ekspresi senista mungkin, dan suara serek-serek ala penyanyi rocker yang saya latih selama ini (tepatnya baru 2 minggu terakhir karena pada bilang suara gue terlalu alus #ciee). Akhirnya drama Jalan Salib ini selesai. Setelah bergulat cukup lama dari Sabtu malam, dimana saya sering bolos gara-gara kerja, dan Minggu siang sampai saya makin menghitam. Paroki Santo Yohanes Bosco menjadi saksi buta dari latihan kami ini.
Ditiup angin malam, dijemur bagai kerupuk. Kedua aktifitas tersebut satu dan tak dapat dipisahkan. Latihan bareng, dari awalnya yang cuma ada anak kecil semua sampai banyak remaja dan dewasa ikut ambil bagian. Dari latihan yang banyak main-main sampai modal serius. Dari cuma tahu orangnya itu, sampai benar-benar kenal.
Saya merasa dari drama Jalan Salib ini dapat banyak hal. Entah itu keakraban, kemampuan, sampai konsumsi yang telah dipersiapkan pihak panitia OMK Servasius yang tentunya membuat saya makin betah aja disini. Terutama kroket, lemper, dan pastelnya.
Sampai hari H, tepatnya hari ini. Jam 4 pagi harus sampai TKP. Akhirnya main-main sama anak kucing dulu sambil menunggu yang lain. Tidak lupa menghabiskan snack dan minum susu coklat. Didandanin sampai semaksimal mungkin, ada yang makin cakep, ada yang makin jelek. Karena semua itu tuntutan peran, dan saya kebagian tambah jelek. Walaupun pada dasarnya udah jelek juga sih.
Kali ini saya jadi Orang Farisi loh, pertama kalinya saya ikutan beginian. Dengan modal teriak, muka garang dan tentunya modal nekat, semua berjalan mulus walau ada sedikit kesalahan. Yahh umat juga pada gak tahu lah hehehe. Malah saking semangatnya saat drama, kumis-kumisan saya ikut kemakan sedikit. Rasanya gatel-gatel gitu. Mau coba? Akting para Frater yang bener-bener menjiwai banget jadi Yudas dan Imam Besar. Dan paling salut sama Herodes aka Hendrik, yang nyaris menjadi Heronce karena dandanan anda kayak lekong Harmoni HAHAHA. Tapi performa dia tetep hebat kok. Galak-galak tapi yaa... dandanannya gitu deh.
Dan terima kasih banget buat panitia OMK Servasius, yang diketuai (kalau gak salah) Harry dan Hendrik (Heronce), bersama rekan-rekan lainnya. Om Lie Ping selaku sutradara (atau produser ya?), dan tante Niar selaku istri dari Om Lie Ping yang terus menemani. Thanks ya guys buat 3 bulan yang mengesankan!
NB: Foto nyusul ya, belum pada di upload hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar