Di Goa Maria, aku berdoa dan berharap akan kedatangannya pada awal Oktober.
Dan sesosok orang yang mirip dia datang.
Hanya mirip, dan ia berlutut di depan patung Maria.
Ia berdoa.
Telepon selularnya pun berbunyi, ia angkat, ia melangkah pergi.
Dan tak kembali.
Di gedung tempat kita menonton konser, aku menunggu.
Dan dia datang.
Memang dia, dan kita duduk bersebelahan.
Ia memperhatikan konser dengan seksama.
Telepon selularnya pun berbunyi, ia angkat, ia melangkah pergi.
Dan ia tak pernah kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar