Dengan referensi: Day3. SUATU WAKTU NANTI
dan judul dari kalimat pertama "SUATU WAKTU NANTI".
Entah kenapa tiap kali saya melihat postingan dari teman saya si Lulalen ini membuat hati semakin sendu dan galau rasanya. Terutama bagian tentang cinta-cintaan. Uhui.
Berikut saya kutip beberapa tulisan dari postingan dia di atas.
Apakah kamu tahu, setiap perbincangan kita adalah sulutan terdasyat yang saya alami?
Ketika saya berbicara dengan dia, sang mentari pagi, seperti pengalaman yang tak pernah terlupakan dalam benak pikiran saya. Selalu terngiang setiap kata-kata, dan raut wajahnya yang terkadang serius, terkadang melucu, dan terkadang terdiam seribu bahasa.
Pernah terpikir untuk pergi, mencoba untuk berhenti. Namun pada akhirnya saya selalu kembali ke kamu.
Dia seperti mariyuana. Memang terlarang, tetapi saya sendiri telah jatuh ke dalamnya. Kemanapun jalan yang saya tempuh, engkau bagai mariyuana penghilang duka lara.
Dan kita pun bisa berangkulan, entah rangkulan sesaat sebagai tanda sahabat atau rangkulan yang tak akan lepas lagi. Untuk itu, hanya Dia yang tahu.
Kata orang, jodoh memang tidak ke mana. Semua merupakan kehendakNya. Apapun yang akan diberikan Tuhan, entah kita sebatas sahabat maupun teman biasa, saya yakin itu memang yang terbaik yang telah direncanakanNya. Tetapi manusia memang telah jatuh ke dalam dosa, membuat ego saya tinggi dan menuntut Tuhan untuk lebih dari sekedar teman, tetapi bukan dambaan hati. Hanya sekedar sahabat yang peduli satu sama lainnya.
Kamu, kamu, dan kamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar