Aku cuma ingin menyebutkan kata 'terima kasih' yang tak habis-habisnya kepada wanita yang tak pernah kulupakan sepanjang hidupku. Walau baru tujuh bulan kita bersama, aku sudah bisa merasakan hangatnya cinta yang kau sebutkan di setiap detak jantungmu. Jantungmu adalah jantungku. Aku mendengar itu.
Kelak kau selalu memimpikan aku menjadi seseorang yang dapat menemani hari tuamu. Setidaknya itulah yang kau katakan kepada pria yang menemanimu di setiap malam. Tiada doamu yang pernah putus di dalam keheningan, tanpa seorang pun tahu, setidaknya hanya antara kau dan Dia. Mengharapkan aku menjadi eksistensi yang ada.
Terima kasih karena engkau telah menjadi tempatku berlabuh. Walau hanya sementara waktu di dunia yang semu. Tetapi maaf, memang bukan saatnya kita bertemu. Misiku sudah berakhir disini. Dia masih belum mengijinkan kita bersama selamanya. Hanya untuk tujuh bulan ini saja.
Itu sudah lebih dari cukup.
Terimakasih,
Ibu.
Dan tiada henti dirinya menyalahkan Tuhan atas kepergianku. Memang belum saatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar