Ya, itulah yang gue rasakan sekarang. Gue merasa sekarang adalah saatnya yang tepat untuk pergi ke titik balik tersebut. Dimana gue meninggalkan beberapa sikap yang menurut gue emang harus ditinggalkan lagi.
Apakah itu? Ya gue rasa semua orang tahu, itu adalah kecabulan gue.
Dimana ketika gue melihat wanita, itu cewe bisa tiba-tiba serasa ditelanjangi oleh sebuah mata.
Dimana ketika gue suka merajam para wanita.
Gak deh, gak sampe se-ekstrim merajam para wanita. Gue gak segila itu. Gue bukan maniak.
Ntah kenapa setelah beberapa kali bersemayam di gereja gue jadi mau menghapuskan sikap gue yang satu ini.
Berikut adalah reaksi beberapa orang ketika gue tanya "apa reaksi lu ketika seorang Darwin gak cabul lagi."
Shanti
"Kalo gue jadi gak cabul gmn Shan?"Calvin Aldo
"Yah bagus dong hahaha."
"Kalo gue jadi pastur gimana?"
"Kaget gue."
"Jadi romo?"
"Bisa lebih kaget lagi."
"Jadi... Paus?"
"Gue rasa gue gak bisa berkata dan ketawa lagi."
"Kalo gue gak cabul lagi gimana do?"Vini
"Gue rasa gue harus cepat-cepat bertobat, dunia mau kiamat."
"Kalo seorang Darwin gak cabul gimana?"Cilep
"Aneh, hahaha."
"Kalo gue tobat gak cabul gimana lep?"Jovian
"Bagus dong, kemajuan." <- jawaban paling bener, selamat anda mendapat piring cantik. Bisa diambil di rumah saya.
"Kalo gue gak cabul lagi gimana jop?"Nita
"Bukan Darwin namanya." <- ngedukung gue cabul.
"Gimana nit kalo gue gak cabul lagi?"Terjadi berbagai reaksi dan blok-blok yang mendukung Darwin untuk tetap cabul karena itu trademark gue dan ada juga yang mendukung untuk tobat. Tetapi gue masih merenungkan itu.
"Lu jadi alim bgt tuh kyk gue jd super kurus. Ming. Berat dan sulit."
"Kalo andaikan gue begitu gimana?"
"Gue akan bener-bener diet. Diet gila-gilaan."
Semoga jalan yang gue pilih itu benar dan bisa menjadi manusia yang lebih baik ;)
Cheers!
PS: kalo gak bisa tobat dari cabul, minimal ngurangin 1/2 cabul gue aja deh!
1 komentar:
gocak :p
Posting Komentar