7.6.10

Perkembangan Sinetron Indonesia

Terinspirasi dari omongan gue dan temen gue di rumahnya sebelom berangkat ke MOI, gue membicarakan tentang perkembangan sinetron di Indonesia. Ternyata judul film maupun jenis film itu bener-bener mengikuti tren yang sedang berlangsung. Daripada berlama-lama dsini, kita lanjut aja ke TKP mang!

  1. Tren judul sinetron dengan memakai kata sifat
    Ini adalah tren sinetron yang gue liat pada masa kecil gue, sekitar TK A ato TK B gitu. Banyak banget yang beredar sinetron kayak gini, seperti tersanjung ataupun terhormat.
    Dan yang lebih parahnya lagi buat film tersanjung, dari pemain yang udah mati ilang ntah kemana tiba-tiba bisa nongol lagi, dengan siklus si tokoh utama punya cucu, dan tokoh utama meninggal. Lalu sang cucu tiba-tiba menggantikan posisi sebagai tokoh utama, punya anak, mirip engkongnya, dan akhirnya engkongnya terlahir sebagai anak sang cucu. Jempol buat tersanjung.
    Interval waktu terjadi: 1996~2000
  2. Tren sinetron dengan tipikal film mistisKronologis waktu tidak jauh beda dengan tipikal sinetron dengan kata sifat. Temanya yang diambil adalah sesuatu yang berbau mistis, dapat menjadi horror maupun komedi. Contohnya adalah Jinny oh Jinny, Putri Duyung, Jin dan Jun, Si Manis Jembatan Ancol, Tuyul dan Mba Yul. Buat tipikal film ini untungnya cerita masih lebih kreatif dan tujuannya memang menghibur, kecuali bidadari yang tiap hari tokoh utamanya disiksa terus, dan bidadarinya cuma nolongin 1 episode 1 kali. Biasanya pembantu tokoh utama, atau tokoh utamanya punya kekuatan magis untuk menyelesaikan konflik.
    Interval waktu terjadi: 1997~2001, atau sekitarnya.

  3. Tren judul sinetron dengan memakai judul laguTipikal sinetron dengan judul lagu sebagai judul film. Malah terkadang sang penyanyi lagu, turut bermain dalam cerita sinetron. Seperti Kisah Kasih di Sekolah, Kisah Sedih di Hari Minggu (Marshanda), Matahariku (AgMon). Buat kiskas di hari minggu sendiri pun, gak tayang setiap hari minggu tuh, tapi senen sampe jumat sore. Biasanya dari judul sudah ketahuan isi ceritanya. Kalau Kiskas di sekolah tentang romansa anak SMA, kiskas di hari minggu tentang yang sedih-sedih dan penyiksaan.
    Interval waktu terjadi: 2002-2003, 2008
  4. Tren judul sinetron dengan judul memakai nama jenis barang
    Judul sinetron tidak bisa menjelaskan isi cerita, karena judulnya sendiri masih rancu. Cerita biasa diadaptasi dari drama luar negri. Liontin menjadi pelopor tren ini, dilanjutkan dengan Kalung, dan Cincin. Sempat ngeboom, tapi cuma sesaat (saja)
    Interval waktu terjadi: 2004-2006
  5. Tren sinetron dengan nama tokoh utama menjadi judul sinetron
    Yang ini lebih rancu lagi dari tipe yang ke-4, tapi gue yakin terinspirasi dari sono. Seperti biasa, isi ceritanya biasa ngejiplak drama luar juga atau ceritanya gak berkualitas, sengaja dipanjang-panjangin mentang-mentang laku. Seperti Chelsea, Cinta, Candy.
    Interval waktu terjadi: 2007-2009
  6. Tren sinetron dengan kepemelikan suatu benda menjadi judul sinetron
    Tren ini kombinasi antara tren nomor 4 dan 5, sehingga lahirlah kepemilikan benda. Cerita sudah mulai agak menarik di awal (saja), dan biasanya mulai masuk pertengahan sudah bosan. Kadang ada juga loh yang ngejiplak dari drama luar! Contoh tren nomor 6 adalah Buku Harian Nayla, Melati untuk Marvel, Cinta Fitri (5 season loh!). Dan yang paling bertahan hebat adalah Cinta Fitri, dari season 1 si pitri dibenci sama bokap nyokap oma farel, terus di season 2 cm dibenci bokap oma, season 3 omanya ga benci lagi, terus keluar tokoh baru bernama mischa yang menyiksa, season 4 yang penuh pengampunan, dan season 5 si farel amnesia, terus ampe episode 777 season 5 selese, gue gak tau tamat ato enggak. Yaolo ada ya yang kayak gitu.
Gini nih tipikal sinetron Indo, yang bermutu dikit!

2 komentar:

Anonim mengatakan...

cinta pitri blm abis euy.. to be continued season 6 hahaha..
d ulang lgi itu tren no 2 : putri duyung.. hahhaa

Darwin - Aming mengatakan...

eh buset seriusan lu ampe lanjut lagi, liat aja ntar apa lagi yang dipanjangin wkwkkw