Alhasil, tadi geng "Baru mau katakumen setelah 17 tahun berlalu(Gue, Melisa, Nita)" pun panik gara-gara gak ada daun palma.
Segera langsung gue sms wenda
"Wen, kalo minggu palma palemnya disediain gak sih"
"Tenang aja, disediain kok."
Agak sedikit lega. Fiuhhh
Ya, lalu akhirnya kita berangkat bertiga, dianterin bapaknya Nita.
Nita: Oh pi, aku baru tahu kalo minggu ini tuh minggu palma.
BPnya Nita: Tuh ada palma. *nunjuk di pinggiran jalan*
Nita: Oh pi, kenapa gak berenti aja, kan mumpung ada palmanya.
Yang lalu biarlah berlalu
1/2 menit kemudian
BPnya Nita: Tuh ada palem lagi *nunjuk ke pot di pinggir jalan*
Nita & Melisa: MINGG AMBIL MING!!
Gue pun dilema
Nita & Melisa: MINGG AMBIL MING!!
Alhasil gue ambil 3 daun palma secara acak *karena dipaksa*. Dan didapat punya nita paling kecil, punya mame dan gue pun sedeng. Tapi punya gue ada kepompongnya lagi, akhirnya gue buang aja de tu kucrut.
Maafkan saya pak satpam telah mengambil palem-mu di pinggir jalan. Uhug uhugggg
Alhasil kita semua memulai minggu palma. Dan pas pulangnya, kita sempetin diri buat nanya kapan katakumen dimulai. And yeah, kita bisa daftar awal april! yay!
Pas mau pulang, tiba-tiba aja si Melisa tereak.
"AAAA MANA PALMA GUE?!"
Bergegaslah ia sambil berlari, mengibarkan rambutnya yang keriting. Dan akhirnya si Melisa menemukan palmanya di tengah tangga *yang ternyata setelah diteliti, itu palma orang lain yang nasibnya jatoh juga, cuma di hak milik sama melisa*
Dan ini beberapa foto kami di gereja Yohanes Bosco
Nita dengan palma yang udah gak berbentuk, dan Melisa dengan palma yang di hak paten
Gue dengan palma yang masih bagus tentunya :)
Kalimat bijak hari ini *tumben*: Even though the color has been faded away, His blessing never been faded through many centuries.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar