Hail Mary, full of Grace,
The Lord is with thee;
Blessed art thou among women,
and blessed is the fruit
of thy womb, Jesus.
Holy Mary, Mother of God,
pray for us sinners,
now and at the hour of our death. Amen.
The Lord is with thee;
Blessed art thou among women,
and blessed is the fruit
of thy womb, Jesus.
Holy Mary, Mother of God,
pray for us sinners,
now and at the hour of our death. Amen.
Bulan Oktober, merupakan salah satu bulan suci bagi umat Katolik. Biasanya mereka melakukan doa rosario di dalam lingkungan mereka, dan memanjatkan permohonan kepada Tuhan Yesus. Ini kedua kalinya gue ikut doa rosario. Maklum, anak baru.
Ketika gue dateng, gue menyadari kalo gue adalah remaja seorang diri. Gak seorang diri sih, paling yang seumuran gue cuma berdua ato bertiga dari 20. Sisanya tante-tante dan bapak-bapak. Ketika gue masuk rumah pada hari pertama dan kedua, gue merasa panas. Sang empunya rumah pun bilang "Maaf loh panas, gak ada kipas ato AC disini."
Spontan om Anton, wakil ketua wilayah di tempat gue bilang "Nanti pas berdoa adem deh dijamin, kalo Roh Kudus turun."
Amin om amin, ternyata apa yang dibilang om Anton itu bener, gue sama sekali gak ngerasa panas di tengah ruangan yang kecil dengan kapasitas 16-20 orang di dalamnya. Malah serasa adem kayak pake AC disetel 22 derajat celcius loh. Emang berkat Tuhan itu gak berkesudahan.
Di komunitas tempat kami berdoa rosario, ada 1 om-om yang terasa familiar, padahal gue belom pernah ngeliat loh! Yang familiar itu bukan mukanya, tapi tingkah lakunya. Mirip gue! Sehabis doa rosario, dia make-make kalung rosario kekecilan di kepalanya, serasa penari India terus ketawa-ketawa. Gue sambil mikir, ini orang kok mirip gue ya? Terus om-om singgung dia juga.
"Asal lo tau aja, dia ini mantan frater loh."
"Ia mantan frater, tapi setelah ketemu Tesia imannya gak kuat."
"Ia mantan frater, tapi setelah ketemu Tesia imannya gak kuat."
"Imrohnya goyang tuh! Hahaha!"
Si om cuma ketawa-ketawa aja, dan gue emang sempat dan masih berpikir mau jadi pastur. Ternyata dunia itu emang sempit. Gue gak perlu ke ujung dunia buat nyari yang mirip sama gue. Toh di komplek sendiri juga udah ada.
Si om cuma ketawa-ketawa aja, dan gue emang sempat dan masih berpikir mau jadi pastur. Ternyata dunia itu emang sempit. Gue gak perlu ke ujung dunia buat nyari yang mirip sama gue. Toh di komplek sendiri juga udah ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar