Oke, cukup kata sambutannya. Mari kita kembali ke isi yang
Sore hari, langit cukup gemuruh kayak mencret, atau apapun itulah yang mirip mencret. Gue langsung cepet-cepet pergi ke gereja untuk siap-siap drama. Dan cobaan pertama kali yang harus gue lalui adalah di make up para tante-tante. Dan ternyata yang dandanin adalah si tante yang biasa motong rambut gue.
"Oh kamu yang main Darwin? Kamu jadi apa? Mau didandanin apa aja? Tante kasih bedak, sama eyeshadow aja ya."
"AJA?!", tante? Bagi gue itu udah cobaan untuk berat. Tapi itu bukan masalah, karena gue pernah mendapat dandanan yang lebih ekstrim lagi. Bagi yang ikutin postingan gue, pasti tau deh dimana gue dandan sampe pake eyeshadow udah kayak mata dibogem preman.
Berikut salah satu korbannya.
Percaya gak percaya, abis di dandanin dia kayak Britney Spears!
Setelah didandanin, gue langsung cepet-cepet kabur. Karena bagi mereka yang belum beruntung, mereka mendapat bonus lipstik yang merupakan hasil operan dari bibir ke bibir.
Dan ini dia, salah satu korbannya lagi (dan lagi).
Bibir ke 5
Makin cantikkkk
Dan secara tak sengaja, gue melihat frater (ato foster? ato bukan dua-duanya?) memakai baju I LOVE MIYABI lagi didandanin. Ahhhh mau bajunyaaaaaaaa! Dapet dimana yaaa?
I LOVE MIYABI
Para lelaki-pun menjadi cantik. Ya mereka "cantik".
Pria "cantik"
Dan ini adalah yang terparah separah-parahnya gue pernah liat. Mau ngakak tiada henti, kayak yang jadi setan bencong di "Si Manis Jembatan Ancol".
Si Manis Jembatan Ancol
Sejenak gue berpikir, kita ini mau drama ato bikin video klip? Video klipnya Naif - Posesif, dimana pake bencong pake syal bulu-bulu sambil lari-larian di pinggir jalan. Para frater-frater yang menjadi korban "kekerasan" para tante-tante ini pun sejenak menjadi bencong yang melancong di dalam gereja. Tapi kata si tante sih ini biar kalo di panggung keliatan nyentrik, biar gak jelek keliatannya. Ya pokoknya gitu lah, biar ok di panggung.
Ketika para frater, bruder dan kawan-kawan lainnya (termasuk gue) telah menjadi korban "kekerasan" dan hampir mau manggung, tiba-tiba gue dipanggil salah satu tante-tante yang ngedandanin mereka.
"Ehh kamu sini deh, kok bibirnya belom berwarna? Sini tante kasih lipstik. Lipstiknya murah sih gampang pudar nih. Ayo sini."
Ternyata, gue menjadi korban bibir terakhir dari lipstik yang telah dioper dari bibir ke bibir.
Ternyata, gue menjadi korban bibir terakhir dari lipstik yang telah dioper dari bibir ke bibir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar