"Bisa kok tenang aje."
Kurang lebih itu percakapan gue sama ci Feli 1 minggu kemaren. Gue mo coba ikutan misa sumpah pemuda. Kayak apaan sih, penasaran gitu. Gue pun jalan ke gereja, biar berangkat bareng ke Stella Maris Pluit. Dikasih baju gratis juga loh! Biar rame-rame ngeksis disana bohohohoho.
Kelompok kedua pun maju, ya kali ini gak gitu bagus. Sehingga masih bisa berPD jaya. Kelompok ketiga maju, mental kita down langsung. Mereka nyanyiin lagu Rayuan Pulau Kelapa juga dengan versi yang JAUH LEBIH HARMONIS MELOW-MELOW AAAAAAAAAAAAAAA.
Kurang lebih itu percakapan gue sama ci Feli 1 minggu kemaren. Gue mo coba ikutan misa sumpah pemuda. Kayak apaan sih, penasaran gitu. Gue pun jalan ke gereja, biar berangkat bareng ke Stella Maris Pluit. Dikasih baju gratis juga loh! Biar rame-rame ngeksis disana bohohohoho.
Setelah sampai di Stella Maris, kita ke gedung seberang gereja. Gue mulai curiga, bukannya nanti kita bakal nyanyi buat pelayanan misa sumpah pemuda? Makin gue naik ke atas gedung, gue makin curiga. Terlihat sebuah aula serba guna, ditambah 3 meja dengan aqua gelas diatasnya. Spontan, gue langsung nanya Putri, yang duduk di samping gue.
"Put, nanti lu main angklung ya?"
"Iya, nanti gue main angklung sama nyanyi."
"Ohh, soalnya gue nyanyi doang. Kita disini emangnya ngapain sih?"
"Lomba win."
Anjrit, lomba! Gue baru tahu pada detik itu juga, gue langsung shock 700 volt. Gue sama sekali gak pernah dateng latihan, terus ketika dateng gue disuruh pentas, dan gue gak tahu menahu sama sekali. Bahhhh!
"Iya, nanti gue main angklung sama nyanyi."
"Ohh, soalnya gue nyanyi doang. Kita disini emangnya ngapain sih?"
"Lomba win."
Anjrit, lomba! Gue baru tahu pada detik itu juga, gue langsung shock 700 volt. Gue sama sekali gak pernah dateng latihan, terus ketika dateng gue disuruh pentas, dan gue gak tahu menahu sama sekali. Bahhhh!
Langsung gue toel ci Feli.
"Fel, kita lomba disini?!"
"Iya dong, lomba nyanyi hahaha."
"Buset, kok lu gak kasih tau gueee?"
"Eits, tapi gue gak nipu kan?"
"Iya sih lu bener juga, gak ngasih tau semua sama nipu itu beda =.="
"Iya dong, lomba nyanyi hahaha."
"Buset, kok lu gak kasih tau gueee?"
"Eits, tapi gue gak nipu kan?"
"Iya sih lu bener juga, gak ngasih tau semua sama nipu itu beda =.="
"Hahaha, biar gak gugup."
Ajubile, malah tambah gugup gue. Setelah diajarin urutan-urutan ritmenya. Gue langsung PD jaya naik ke atas panggung bersama yang lain. Ci Feli pun nyamber lagi.
Ajubile, malah tambah gugup gue. Setelah diajarin urutan-urutan ritmenya. Gue langsung PD jaya naik ke atas panggung bersama yang lain. Ci Feli pun nyamber lagi.
"Wah, ada sisa angklung nih. Lu mainin gih win."
"Ya udah sini dehhh" *pasrah tingkat 5*
"Ya udah sini dehhh" *pasrah tingkat 5*
Untungnya nada yang gue mainin cuma berdendang sekali, itupun hampir sangat diujung lagu. Permainan pun dilakukan. Hasilnya hancur belebur bur bur burrrrrr. Awal-awal kagak kompak, ditambah pada bingung semua, termasuk gue bahahahaa. Tapi ya sudahlah, kita jadi TimHo aje, Tim Hore.
Kelompok kedua pun maju, ya kali ini gak gitu bagus. Sehingga masih bisa berPD jaya. Kelompok ketiga maju, mental kita down langsung. Mereka nyanyiin lagu Rayuan Pulau Kelapa juga dengan versi yang JAUH LEBIH HARMONIS MELOW-MELOW AAAAAAAAAAAAAAA.
Ibarat kata, lagu kita itu Rayuan Pulau Kelapa (kena Tsunami), dan lagu mereka itu Rayuan Pulau Kelapa (Pasca Tsunami). Punya kita huru-hara, punya mereka kelapa banget lagunya, ampe pada melambai-lambai.
Kelompok ke empat maju, dan kali ini kelompok yang sama rusuhnya kayak Paroki Yohanes Bosco. Gak heran, dari Yakobus. Masih tetangga Sunter. Ya jadi sama-sama liar lah hahaha. Tapi mereka K E R E N banget bokzzz, pemain cellonya ampe berdiri di cellonya, yang gue bingung itu begimana caranya. Gara-gara Paroki Salib Suci belom dateng, akhirnya kita memutuskan untuk duet Bosco - Yakobus apa adanya, adanya apa, jadilah begitu! Sebagai Tim Hore, kita mah seneng-seneng aje hahahaha. Secara spontan, para musisi Yakobus termasuk si Celloist yang manjat Cellonya minta duet sama Paroki kite. Buset coy, main aja masih amburadul! Tapi berkat sang komposer berbakat, permainan menjadi lebih rapih, pokoknya jadi lebih bagus deh!
Sang MCpun akhirnya menjelaskan kriteria yang dinilai, yaitu kreativitas, semangat, dan seberapa usaha dan niat anda <- yang ini maksudnye apa??? Juri pun dipilih ketika H-7, dan baru tahu kriteria penilaian ketika 5 menit sebelum masuk ke meja juri. Benar-benar random. Yang kelima, Paroki Salib Suci (yang telat datengnya!). Gak nahan bokz suaranya. Kandidat juara emang udah ditasbihkan untuk tampil paling terakhir. Yang tim pelawak ada 2, sisanya patut dipertimbangkan untuk menang.
Sang MCpun akhirnya menjelaskan kriteria yang dinilai, yaitu kreativitas, semangat, dan seberapa usaha dan niat anda <- yang ini maksudnye apa??? Juri pun dipilih ketika H-7, dan baru tahu kriteria penilaian ketika 5 menit sebelum masuk ke meja juri. Benar-benar random. Yang kelima, Paroki Salib Suci (yang telat datengnya!). Gak nahan bokz suaranya. Kandidat juara emang udah ditasbihkan untuk tampil paling terakhir. Yang tim pelawak ada 2, sisanya patut dipertimbangkan untuk menang.
Ketika acara selesai, ikut misa, dan ini yang paling ditunggu-tunggu. Makan-makan gratis! Alhasil gue mencoba nguliner satu-satu dari makanan yang tersedia. Ada bakmi ayam, bakso, spaghetti, dan sate ayam! Es lilin juga ada loooh *makan lahap*. Gue pun yang paling bersemangat nguliner, terutama makan bakmi sembari ngisengin si ibu tukang bakmi karena itu ibu sangat ajaib, nanti bakal gue ceritakan.
"Yak para manusia yang sedang berada diluar maupun di dalam dan maupun yang sedang gangguin ibu tukang bakmi, silahkan masuk. Mau dibacakan pemenangnya nihhh." Kata MC tersebut dengan muka bohwat menghadapi para mudika-mudika paroki yang liar ini.
Akhir acara, diadakan voting spontan untuk memilih tempat acara tahun depan, dan akhirnya jatuh ke tangan Santo Yakobus! Benar-benar voting yang random dalam 1 menit :|
Dan gak disangka, kita dapet juara 1 buat menghias arca Bunda Maria yang anggota tambahannya itu spontan (ya iya, anak fashion sama dkv gitu loh! Sama anak pariwisata satu! *gak nyambung*), dan dapet juara 3 buat lomba padus. Mungkin kita menang di kategori seberapa usaha dan minat anda dalam bermain! Bwahahhaha! Tapi seneng juga lah bisa pulang tanpa tangan hampa (dan perut berisi tentunya).
"Yak para manusia yang sedang berada diluar maupun di dalam dan maupun yang sedang gangguin ibu tukang bakmi, silahkan masuk. Mau dibacakan pemenangnya nihhh." Kata MC tersebut dengan muka bohwat menghadapi para mudika-mudika paroki yang liar ini.
Akhir acara, diadakan voting spontan untuk memilih tempat acara tahun depan, dan akhirnya jatuh ke tangan Santo Yakobus! Benar-benar voting yang random dalam 1 menit :|
Dan gak disangka, kita dapet juara 1 buat menghias arca Bunda Maria yang anggota tambahannya itu spontan (ya iya, anak fashion sama dkv gitu loh! Sama anak pariwisata satu! *gak nyambung*), dan dapet juara 3 buat lomba padus. Mungkin kita menang di kategori seberapa usaha dan minat anda dalam bermain! Bwahahhaha! Tapi seneng juga lah bisa pulang tanpa tangan hampa (dan perut berisi tentunya).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar