17.12.14

On Any Book An Plumb Pleasant

Mungkin impresi pertama kalian ketika melihat judul adalah adanya kesalahan struktur kata dalam bahasa Inggris. Biar gue jawab terlebih dahulu. Hari ini gue mendapatkan pelatihan copywriting dari salah satu ECD ahensi lokal. Modul pelatihannya cukup menarik, salah satunya dengan menulis cerita dari kata-kata mural truk yang disediakan. Akhirnya saya memilih kalimat ini.

On Any Book an Plumb Pleasant

Cara bacanya seperti ini: onani bukan pelampiasan.

Oke, di satu sisi ini cukup absurd. Salah satu peserta yang berhijab pink cukup tercengang ketika melihat variasi kata mural truk yang ada. Jangan lupa bayangkan mimik wajahnya, dan kamera langsung melakukan zoom in.

Sebagai pria, gue gak setuju kalo onani itu pelampiasan. Itulah yang mendasari gue mengambil topik ini dibandingkan topik lainnya. Dengan waktu yang terbatas, gue pun menulis ceritanya seperti ini.


Judul: Onani Bukan Pelampiasan

Asep yang baru saja beranjak dewasa merasakan mimpi basah pertama. Celananya yang kering mendadak jadi lengket dan lembab dalam waktu semalam. "Bau, agak pesing.", sambil menendus celananya. Yang hanya ia ingat cuma sesosok perempuan telanjang pada bunga tidur yang terlalu indah untuk dilupakan.

Hari ke hari nafsi birahi Asep semakin tinggi. Sambil mengintip celananya, ia hanya berkata "Aku telah dewasa.". Ia pun pergi ke warnet di desa sebelah untuk membuka situs dewasa. Namun ketika sampai, hati kecilnya berkata.

Jangan!

"Asep, Asep. Apa yang kamu pikirkan?", sahut dirinya sendiri. Segera Asep pulang ke rumah untuk mengurungkan niatnya. Tak sengaja ia menemukan majalah dewasa yang dijual murah di warung sebelah.

Intermezzo: (Gue sempat berpikir, warung mana ya yang jual majalah dewasa dan murah?)

Apa daya imroh lebih kuat dari iman. Dibeli lah majalah dewasa itu esok hari sepulang sekolah. Asep, oh Asep.

"Wah, gak ada emak di rumah nih.", tanpa menunggu lama ia membuka celananya sambil memegang kelaminnya kencang-kencang. Wajahnya yang berkeringat menceritakan betapa puas onani pertamanya.

Tanpa sadar akan situasi sekeliling, emak pun pulang dan memergoki Asep yang sedang onani. "APA YANG SEDANG KAU PERBUAT?", teriak mamanya dengan penuh amarah dari neraka.

Asep yang sedang asik memegang kelaminnya hanya berdiri gemetar sambil berkata, "Onani bukan pelampiasan, tapi kebutuhan!"



Para peserta workshop cukup tercengang ketika gue membawakan topik ini. Apalagi melakukan adegan pura-pura memegang alat kelamin kencang-kencang sambil onani di depan perempuan berhijab pink.

Tidak ada komentar: